Banjir Bandang Kota Batu, Dua Orang Meninggal Dunia dan Enam Masih Pencarian

Banjir bandang di Batu, Malang. (istimewa)
MALANG – baliprawara.com
Korban jiwa dalam kejadian bencana banjir bandang yang menerjang Kota Batu, Jawa Timur pada Kamis 4 November 2021, kembali ditemukan oleh tim gabungan. Data laporan yang dihimpun oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu per Jumat 5 November 2021 pukul 06.00 WIB, jumlah korban jiwa meninggal dunia menjadi 2 orang. Sedangkan 5 orang ditemukan dalam kondisi selamat dan 6 orang yang dilaporkan hilang dan masih dalam pencarian.
Kerugian materil yang tercatat meliputi 17 unit rumah rusak, 28 sepeda motor rusak, 3 unit mobil rusak, 8 ekor hewan ternak hanyut terseret derasnya arus sungai dan 6 kandang hewan ternak rusak berat. Hingga Jumat pagi, tim gabungan dari BPBD Kota Batu, Basarnas, PMI, TNI, Polri dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait terus melakukan proses upaya percepatan penanganan bencana banjir bandang yang difokuskan dalam pencarian pertolongan dan pembersihan sisa material lumpur juga puing-puing lainnya. Tim gabungan lainnya juga telah mengupayakan tempat pengungsian berikut distribusi logistik bagi para warga terdampak banjir bandang. Adapun kondisi cuaca di lokasi dilaporkan cerah berawan.
Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Batu, Achmad Choirur Rochim, mengatakan, berdasarkan laporan visual sementara dari BPBD Kota Batu, arus sungai anak sungai Brantas yang melintas di Desa Sumber Brantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, terpantau mengalir sangat deras dengan membawa beberapa material lumpur, batu dan potongan pohon serta puing bangunan.
[quads id=1]
Banjir bandang tersebut menurut laporan sementara telah berdampak di 5 desa di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Adapun rinciannya adalah Desa Sumber Brantas, Desa Bulu Kerto, Desa Tulung Rejo, Desa Padang Rejo dan Desa Sidomulyo. “Yang terdampak ini 5 desa yang dialiri anak sungai Brantas,” jelas Rochim.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini prakiraan cuaca yang menyebut bahwa wilayah Provinsi Jawa Timur berpotensi terjadi hujan lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang hingga Jumat (5/11). BMKG juga menetapkan status ‘waspada’ untuk potensi bencana hidrometeorologi yang dapat dipicu oleh faktor cuaca bagi wilayah Jawa Timur.
Menyikapi adanya prakiraan cuaca dari BMKG tersebut, BPBD Provinsi Jawa Timur telah meneruskan informasi peringatan dini potensi hujan tersebut kepada BPBD Kabupaten/Kota untuk diteruskan kepada pihak terkait dan masyarakat untuk waspada ancaman bencana hidrometeorologi. (MBP)
[quads id=1]