Bantu Pemulihan Ekonomi, bank bjb “MESRA”kan Bali
DENPASAR – baliprawara.com
Guna membantu pemulihan ekonomi di Indonesia, khususnya Bali, bank bjb terus berinovasi, salah satunya dengan melakukan kerjasama penyaluran fasilitas pembiayaan tanpa agunan kredit. Yang disebut dengan Masyarakat Ekonomi Sejahtera (MESRA). Bertempat di pelataran Pasar Badung, Selasa 18 Januari 2022, peluncuran program ini ditandai dengan penandatanganan kerjasama yang dihadiri langsung oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, Wakil Gubernur Bali, Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace), Dirut bank bjb, Yuddy Relandi, serta OPD terkait.
Dirut bank bjb, Yuddy Renaldi mengatakan, bank bjb saat ini merupakan bank no. 14 terbaik dari 110 bank yang ada di Indonesia. Selain itu, sejumlah prestasi juga telah diraih, diantaranya digital banking khususnya mobile banking, bank bjb masuk lima besar dengan Mobile Banking terbaik di Indonesia versi Infobank.
“Di era kemajuan teknologi ini, bank bjb berusaha menjawab tantangan digitalisasi di tengah keberagaman masyarakat dengan memberikan dukungan untuk program pengembangan UMKM untuk terciptanya sebuah ekosistem bisnis yang baik serta sebagai upaya mewujudkan UMKM yang maju melalui program besar Masyarakat Ekonomi Sejahtera,” kata Yuddy Renaldi.
Lebih lanjut ditambahkannya, penandatanganan kerja sama ini sejalan dengan komitmen bank bjb untuk terus mengembangkan geliat usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di tengah efek pandemi yang terjadi saat ini. Dukungan yang diberikan bank bjb terhadap pelaku UMKM ini tidak hanya melalui fasilitas pembiayaan, namun juga melalui penyuluhan dan pendampingan usaha kepada para mitra. Dengan pendampingan yang dilakukan, bank bjb hendak memastikan para pelaku usaha dapat memanfaatkan dengan sebaik-baiknya akses permodalan yang telah diperoleh, hal ini juga akan memberi dampak berkesinambungan bagi para pelaku usaha. “Sampai saat ini, penyaluran kredit ‘Mesra’ per 31 Desember 2021 sudah mencapai Rp25 miliar,” ucap Yuddy Renaldi.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dalam kesempatan tersebut mengatakan, hadirnya program MESRA ini di Bali, merupakan bentuk komitmen dan solidaritas Jawa Barat, dalam membantu Bali untuk kembali bangkit. Disamping itu, dalam kondisi Covid-19 saat ini, perekonomian masyarakat belum stabil. Banyak para pelaku UMKM atau masyarakat lain, yang hendak membuka usaha tapi kesulitan modal. Ini dijadikan kesempatan bagi pelaku-pelaku pinjaman online (pinjol) ilegal untuk meraup keuntungan dengan menipu.
“Karena harus 100 persen masyarakat Indonesia itu memiliki akses terhadap keuangan. Ada golongan formal sampai besar itu biasanya terlayani dengan mudah, tapi golongan yang kecil tidak bankable, tidak punya aset, tetapi perlu modal untuk dagang itu yang saya amati masih kesulitan akses. Itulah mengapa pinjol itu ramai, karena pinjol itu mengisi ruang-ruang dimana bank formal tidak mampu mengakses itu, di situlah rentenir hidup,” papar Gubernur yang kerap disapa Kang Emil.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace mengapresiasi peluncuran program MESRA di Bali. Menurutnya kedatangan Kang Emil beserta rombongan merupakan berkah bagi Bali. Sebab, Kang Emil mengajak kurang lebih 200-an rombongan ke Bali dengan estimasi anggaran yang dihabiskan di Bali sebesar Rp 2 miliar. Terlebih biasanya pada bulan Januari, Bali umumnya mengalami penurunan kunjungan wisatawan. “Kami sangat berterima kasih kepada Kang Emil bersama Bank bjb, yang telah kembali datang ke Bali,” ucapnya.
Untuk diketahui sebelumnya, pada September 2021 lalu, Ridwan Kamil beserta rombongan sempat mendatangi Bali dalam rangka peluncuran Beli Bali. Program ini merupakan program yang dirintis Gubernur Jawa Barat tersebut, yang mana masyarakat Jawa Barat bisa membeli produk-produk dari Bali cukup melalui online. Hingga saat ini, transaksi disebutkan telah mencapai Rp 2 miliar.
“Kita kan sudah launching, rasa sayang kami itu banyak, mendatangkan ratusan pasukan ke sini, kita beli produk Bali, yang programnya kita beri judul Beli Bali bulan September 2021 lalu. Laporan hari ini sudah mencapai Rp 2 miliar yang dibeli oleh orang Bandung, orang Jabar, beli produk di Ubud, di wilayah Bali, tapi via online,” ungkap Kang Emil. “Kami juga memiliki program yang namanya INDAH, kependekan dari infrastruktur daerah. Kredit INDAH ini, kredit khusus yang diperuntukkan bagi pemerintah daerah, seperti bupati-bupati, walikota, seperti untuk pembuatan jalan atau pembuatan jembatan,” tambahnya.(MBP1)