Bisnis Makanan dan Hiburan Diperkirakan Paling Melejit Saat Pendemi Berakhir
DENPASAR – baliprawara.com
Wacana untuk membuka sedikit demi sedikit kebijakan pembatasan sosial untuk membuka peluang bergeraknya kembali ekonomi, mesti disambut dengan cermat dan cepat oleh pengusaha baik dari kalangan mikro hingga pengusaha menengah di Bali. Mesti diyakini, sektor pariwisata yang melibatkan wisatawan asing adalah sektor yang paling terakhir yang akan bertumbuh, namun peluang pada sektor pariwisata domestic serta trend yang biasanya muncul pasca trauma sosial berkepanjangan, harus bisa ditangkap oleh pelaku usaha di berbagai level.
Menurut Direktur Bali Business Network yang merupakan salah satu NGO jaringan pengusaha Bali, I Made Abdi Negara, pemulihan ekonomi adalah fase yang pasti dan wajib dilakukan oleh Pemerintah di semua level dan seluruh stakeholder. “Intinya, pemerintah juga tidak akan membiarkan kondisi ekonomi terus menerus dalam ketidakpastian, karena sangat berdampak secara langsung dan tidak langsung terhadap aktivitas pemerintah dan masyarakat secara umum,” jelasnya.
Upaya yang dilakukan pemerintah menurut Abdi, salah satunya adalah melalui penetapan beberapa titik Zona Hijau untuk daerah utama tujuan wisata di Bali, program lanjutan relaksasi pembiayaan bank, program bantuan lunak untuk UKM dan beberapa program lain yang tujuannya mempercepat akselerasi ekonomi di semua level.
Disinggung mengenai jenis industri yang diperkirakan akan tumbuh lebih awal, Abdi menjelaskan industri yang berhubungan dengan makanan dan hiburan menjadi nominator paling kuat sebagai sektor-sektor yang akan bertumbuh paling cepat setelah pandemi usai dan aktivitas sosial masyarakat kembali normal.
Dijelaskan oleh mantan Sekretaris Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) Bali sekaligus Direktur Perusahaan Konsultan Bisnis PT Bhakti Cahaya Sejahtera (Bhakti Prosperity) tersebut, dari beberapa referensi yang dibaca, bisnis makanan dan hiburan tumbuh pesat setelah perang atau bencana yang terjadi di suatu daerah atau negara. “Secara psikologis, manusia butuh relaksasi dan rekreasi apalagi setelah merasakan ketegangan dan kondisi yang tertekan, disinilah kemudian makanan dan hiburan menjadi pilihan”ujarnya.
Diakui Abdi, pasca menghadapi Pandemi Covid-19, akan terjadi perubahan besar dalam perilaku, standarisasi serta orientasi dalam hubungan sosial termasuk interaksi yang berhubungan dunia usaha dan ekonomi secara umum, disinilah kemudian pelaku usaha harus jeli mengambil peluang. Trend makanan yang viral saat ini, seperti salah satu merek Bakso, juga menunjukkan bahwa usaha makanan tidak bisa hanya mengandalkan rasa seperti juga sensasi yang menimbulkan kesenangan dan kebahagiaan saat menyantapnya.
“Perubahan lain yang bisa dimanfaatkan oleh Pelaku Industri makanan adalah trend untuk memperhatikan komposisi atau kandungan makanan yang memiliki khasiat tertentu, naiknya kecenderungan layanan antar yang memberikan peluang produksi rumahan yang bersinergi dengan platform jasa layanan antar serta tren lain yang harus dibaca sekali lagi, oleh semua level pengusaha baik kecil hingga besar,” jelasnya. (MBP)