Bupati Giri Prasta Beri Arahan Kepada Bendesa Adat Se-Badung Terkait Pengelolaan Sampah

 Bupati Giri Prasta Beri Arahan Kepada Bendesa Adat Se-Badung Terkait Pengelolaan Sampah

Bupati Badung, Nyoman Giri Prasta (kiri) bersama Kadis LHK Badung, Wayan Puja, saat sosialisasi dan koordinasi pengelolaan sampah.

MANGUPURA – baliprawara.com

Dalam rangka mewujudkan pengelolaan sampah terintegrasi dan berkelanjutan berbasis sumber, Bupati Badung, Nyoman Giri Prasta, didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Badung, Wayan Puja, memberikan arahan kepada Bendesa Adat Se-Kabupaten Badung, di Ruang Kertha Gosana, Puspem Badung. 

“Kami menyampaikan terima kasih kepada seluruh bendesa adat Se-Kabupaten Badung yang sudah hadir hari ini, kita melaksanakan sosialisasi dan koordinasi berkenaan rencana penutupan TPA Sarbagita dan kesiapan Kabupaten Badung dalam mendukung pelaksanaan Presidensi G20,” ujar Bupati Giri Prasta, Senin 6 Juni 2022.

Giri Prasta juga mengingatkan kepada seluruh Bendesa Adat agar selalu menjalin koordinasi dengan Desa Dinas/Kelurahan agar jangan sampai terjadi tumpang tindih pengelolaan sampah di wilayah masing-masing. “Kita harus tegaskan kesiapan pengelolaan sampah di bawah, agar jangan terjadi saling lempar tanggung jawab. Itu tanggung jawab desa adat, itu tanggung jawab desa/kelurahan sehingga tidak clear urusan tentang pengelolaan sampah ini. Untuk itulah hari ini kita fixkan dan astungkara ini bisa kita lakukan dengan baik,” pungkasnya

 

Lebih lanjut Bupati Giri Prasta mengungkapkan sebagai bukti konkret keseriusan Pemkab Badung dalam menangani sampah secara berkelanjutan, pihaknya melalui OPD terkait sudah membangun TPST di Badung Selatan, Badung Tengah dan Badung Utara dan semua desa juga diwajibkan untuk membangun TPS 3R. “Saya kira inilah cara terbaik yang kita lakukan untuk menghindari timbunan dan timbulan sampah di Kabupaten Badung, mengingat ada sampah rumah tangga, restoran dan seterusnya, disamping itu ada juga sampah kiriman dari angin barat yang jumlahnya sampai 300 ton per hari, inilah yang harus kita lakukan dengan baik bersama masyarakat, Perbekel, Lurah dan Desa Adat sekaligus kita akan carikan juga teknologi pengelolaan sampah yang canggih ini salah satu langkah kita dalam menangani sampah berbasis sumber,” terangnya. 

See also  Imigrasi Ngurah Rai Deportasi Bule Inggris Yang Melawan Polisi Saat Ditilang

Sementara Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Badung Wayan Puja melaporkan sosialisasi dan koordinasi dengan Bendesa Adat terkait pengelolaan sampah berbasis sumber merupakan suatu hal yang penting dalam menyikapi kondisi yang berkembang belakangan ini, seperti pelaksanaan Presidensi G20 di Nusa Dua dan rencana penutupan TPA Regional Sarbagita Suwung. “TPA Regional Suwung rencananya akan ditutup pada Bulan September, oleh karena persoalan sampah bukan hal yang sepele dan merupakan kunci dalam menciptakan kondisi bersih sebagai daerah tujuan wisata. Oleh karena itu kita melaksanakan koordinasi dengan seluruh bendesa adat,” ucapnya. (MBP)

 

redaksi

Related post