Ciptakan Kawasan Pariwisata Sehat, The Nusa Dua Gelar Fogging dan Larvaciding

 Ciptakan Kawasan Pariwisata Sehat, The Nusa Dua Gelar Fogging dan Larvaciding

MANGUPURA – baliprawara.com

The Nusa Dua, kawasan pariwisata yang dikelola oleh  PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero)/ITDC, BUMN pengembang kawasan pariwisata di Indonesia,  menggelar fogging (pengasapan) dan Larvaciding (pengendalian jentik pada air tergenang) di lingkungan kawasan The Nusa Dua, Sabtu 23 Oktober 2021.  Kegiatan yang diselenggarakan bekerjasama dengan DPP ASSPPHAMI (Asosiasi Perusahaan Pengendalian Hama Indonesia) Bali ini, bertujuan untuk menciptakan kawasan pariwisata yang sehat serta sebagai dukungan dibukanya kembali pariwisata Bali untuk wisatawan mancanegara.   

Kegiatan fogging dan larvaciding dilakukan menggunakan momentum Hari Nyamuk Nusantara yang jatuh pada tanggal 22 Oktober 2021. Kegiatan fogging dan larvaciding ini dilakukan meliputi seluruh common area kawasan The Nusa Dua dan berlanjut ke Puja Mandala Nusa Dua dengan menerjunkan 18 tenaga. Kegiatan ini selanjutnya juga akan dilaksanakan pula di Desa Wisata Pinge sebagai Desa Wisata Binaan ITDC pada pekan mendatang.  

 

Managing Director The Nusa Dua I Gusti Ngurah Ardita mengatakan, ditengah kewaspadaan penularan Covid-19, kegiatan fogging dan larvaciding ini merupakan bentuk kepedulian terhadap kesehatan wisatawan dan masyarakat yang melakukan aktivitas di kawasan Khususnya dalam upaya pencegahan penyakit yang disebabkan oleh nyamuk. “Kami berterima kasih kepada DPP ASSPPHAMI karena telah menginisiasi kegiatan ini yang sangat bermanfaat bagi  kawasan kami. Kami berharap kegiatan ini akan menjadi program berkelanjutan sebagai salah satu bentuk penerapan Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainability (CHSE) di kawasan kami,” kata Ardita dalam siaran persnya, Minggu 24 Oktober 2021.

Lebih lanjut kata Ardita, ITDC sebagai pengelola kawasan The Nusa Dua, secara konsisten melakukan kegiatan fogging sebanyak 2 kali seminggu sebagai upaya pencegahan penyakit Demam Berdarah di kawasan The Nusa Dua, disamping penerapan 3M (menguras tempat penampungan air, menutup rapat tempat penampungan air serta mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk). Selain itu, juga dilakukan pembersihan sampah plastik secara berkala serta penyisiran genangan air di Kawasan.

Ketua DPP ASSPPHAMI Bali Gede Subadi mengatakan, DPP ASSPPHAMI Bali hadir sebagai wadah dalam membantu terwujudnya pariwisata Bali bebas dari penyakit yang disebabkan oleh hama. Pemilihan kawasan The Nusa Dua sebagai tempat terselenggaranya kegiatan ini dikarenakan Kawasan ini dipandang sebagai pionir pariwisata di Bali. “Diharapkan selain fokus dalam menciptakan lingkungan higienis serta steril dari Covid-19, pengendalian hama nyamuk di Kawasan The Nusa Dua juga turut dilakukan untuk mengantisipasi penyakit tambahan yang disebabkan oleh vektor seperti halnya nyamuk,” ujar Subadi.

DPD ASSPPHAMI Bali sendiri merupakan asosiasi yang beranggotakan 38 perusahaan yang bergerak di bidang jasa pengendali hama di Bali. (MBP)

 

redaksi

Related post