Digelar di The Nusa Dua, Indonesia Bertutur 2024 Diharapkan Berdampak Positif Bagi Industri Pariwisata Bali

 Digelar di The Nusa Dua, Indonesia Bertutur 2024 Diharapkan Berdampak Positif Bagi Industri Pariwisata Bali

Suasana Talkshow, Rabu 14 Agustus 2024, terkait Indonesia Bertutur yang digelar di Pulau Peninsula, The Nusa Dua.

MANGUPURA – baliprawara.com

Festival Indonesia Bertutur (INTUR) 2024, digelar di Bali, dengan mengusung tema “Subak: Harmoni dengan Pencipta, Alam, dan Sesama”. INTUR 2024, merupakan megafestival yang kedua kalinya diselenggarakan oleh Kemendikbud Ristek melalui Direktorat Perfilman, Musik, dan Media, bersama Direktorat Jenderal Kebudayaan,setelah sebelumnya berlangsung pada tahun 2022 di Borobudur, Yogyakarta, Jawa Tengah.

Festival ini, diadakan di Ubud dan Batubulan, Kabupaten Gianyar, serta Nusa Dua di Kabupaten Badung pada 7-18 Agustus 2024. Sejumlah karya seni dihadirkan pada Festival ini, dengan 120 karya seni pertunjukan, seni rupa, film, hingga seni media yang inspiratif. Untuk di Badung, festival ini diadakan di pulau Peninsula kawasan The Nusa Dua yang dikelola oleh ITDC, yang secara resmi dibuka Rabu 14 Agustus 2024.

Direktur Utama ITDC, Ari Respati sangat menyambut baik kehadiran Indonesia Bertutur 2024 di Pulau Peninsula Nusa Dua. Menurutnya, kegiatan ini merupakan sebuah kehormatan kawasan The Nusa Dua yang dipercaya menjadi lokasi INTUR 2024. Pihaknya sangat terbuka terhadap ruang-ruang kreasi baru, dan harmonisasi tersebut terwujud salah satunya melalui event INTUR 2024.

Acara ini kata dia, tidak hanya memperkaya pemahaman tentang budaya Indonesia bagi wisatawan dan pengunjung, tetapi juga berdampak positif bagi komunitas seni lokal dan industri pariwisata Bali, sekaligus memeriahkan HUT ke-79 RI.

Ia berharap, kegiatan ini akan menarik perhatian wisatawan, memberikan dampak positif bagi industri pariwisata Bali, serta memperkuat posisi Nusa Dua sebagai salah satu destinasi utama untuk event budaya dan pariwisata berskala nasional dan internasional.

“Kami di kawasan ini ada 5.000 lebih kamar, per tadi malam sudah 4.200 kamar sudah terisi atau sekitar 80 persen. Kalau satu kamarnya terisi 2 orang, berarti kurang lebih 8.000 orang yang stay di The Nusa Dua. Jadi, apa yang dilakukan oleh teman-teman dari Kemendikbud Ristek ini menjadi harapan baru bagi kami, dan kita perlu banyak membuat acara-acara seperti ini, karena impact-nya sangat terasa,” kata Ari Respati.

See also  Aktif Ngayah di Banjar, WNA Inggris Ajukan Permohonan Menjadi WNI

Menurut Penelaah Teknis Kebijakan Direktorat Perfilman, Musik dan Media Kemendikbud Ristek, Irniwanda, melalui festival INTUR 2024, Kemendikbud Ristek menyediakan platform yang luas dan inklusif untuk menampilkan karya-karya kreatif dari seluruh Indonesia sekaligus memberikan akses ke panggung internasional. Dalam hal ini, pihaknya memfasilitasi dan berkomitmen dalam memajukan kebudayaan Indonesia, dan mendukung para pelaku budaya serta seniman lokal maupun nasional.

Lebih lajut ia mengungkapkan kalau festival ini bukan hanya sekadar pameran seni, namun  juga sebagai upaya strategis untuk memperkuat identitas budaya nasional, mendorong dialog antar budaya dan meningkatkan apresiasi terhadap warisan budaya Indonesia.

Sementara itu, Direktur Artistik INTUR 2024, Melati Suryodarmo, festival ini mengusung tema “Subak: Harmoni dengan Pencipta, Alam, dan Sesama”. Tema ini menjadi panduan dan inspirasi bagi rangkaian kegiatan yang mencakup seni pertunjukan, seni rupa, film, hingga seni media. Filosofi Subak sarat makna mendalam tentang keseimbangan hubungan antara manusia, pencipta, sesama, dan alam. Konsep ini sejalan dengan falsafah Tri Hita Karana yang dijalankan oleh masyarakat Hindu Bali. Selain itu, sistem Subak juga diakui sebagai Warisan budaya Dunia oleh UNESCO.

“Subak itu yang diangkat bukan sekadar cagar budaya, tapi justru ke arah warisan budaya tak bendanya yaitu aspek harmoni. Subak yang mencakup kehidupan agraris, kemudian pada mitologi, spiritualitas, ritual, hubungan antara manusia dengan manusia, hubungan manusia dengan alam, dan hubungan manusia dengan Sang Pencipta, banyak banget aspeknya, jadi dari 9 program itu kita susun sedemikian rupa dan kita gelar di beberapa tempat di Batubulan dan Ubud,” ungkap Melati Suryodarmo.

See also  Usai Jalani Masa Tahanan di Bali, Kurir Shabu WN Malaysia Dipulangkan

Ikon INTUR 2024 yang juga aktris nasional, Dian Sastrowardoyo, mengaku bersyukur mendapat kepercayaan dan kesempatan sebagai salah satu pengampu di festival yang prestisius ini. Ia baru saja premier film karya terbarunya di Ubud yang berjudul KOTAK.

“Ini adalah film komisi dari INTUR, tapi menarik sekali karena saya bisa merefleksikan tema Subak. Bagaimana manusia sekarang apakah masih dekat dengan alam, masih sadarkah punya keterhubungan dengan alam. Subak ini adalah konsep hubungan yang spiritual dengan entitas yang lebih tinggi yaitu Sang Pencipta, dengan alam seperti air, dan dengan sesama manusia lain yang bisa dilakukan secara sadar dan otomatis, sangat jauh beda dengan kita (manusia) yang kadang janjian lewat HP, email, atau WA saja bisa miskom,” ucapnya.

Melalui festival ini, para generasi muda diharapkan dapat menikmati seni yang disuguhkan. “Saya harap anak-anak supaya tertarik ke dunia seni, sehingga seni dapat berkelanjutan. Bagaimana dunia seni bisa dinikmati generasi muda. Seni harus tetap dikonsumsi dan seni harus menciptakan dialog yang terbuka,” harapnya.

INTUR 2024 yang berlangsung hingga 18 Agustus 2024 menampilkan 100 karya seni melalui delapan program utama. 

ANARTA, program seni pertunjukan kontemporer yang menghadirkan karya-karya produksi baru berukuran besar. Karya-karya yang ditampilkan merupakan hasil dari proses penciptaan berbasis riset tentang warisan cagar budaya dan warisan budaya tak benda dari wilayah masing-masing seniman. 

VIRAMA, pertunjukan musik yang merangkum dinamika hari ini dalam dunia musik nasional dan internasional yang dikenal oleh masyarakat dari berbagai lapisan dan daerah.

KIRANAMAYA, festival cahaya merupakan program interaktif yang hadir dalam beragam tatanan 5 karya instalasi seni cahaya dari seniman Indonesia dan luar negeri yang menggunakan teknologi pencahayaan, interaktif dan arsitektural serta menampilkan karya dari 7 seniman projection mapping. (MBP)

See also  Telah Disetujui, Pinjaman PEN Pemkab Badung Diharapkan Dikelola dengan Penuh Integritas

 

redaksi

Related post