Delegasi Jamaica dan Filipina Terkesan Beras Merah Jatiluwih

 Delegasi Jamaica dan Filipina Terkesan Beras Merah Jatiluwih

Perwakilan Delegasi WWF dari Jamaica dan Philipina Saat Kunjungi Jatiluwih, Selasa, 21 Mei 2024. (Ist)

TABANAN, – baliprawara.com

Subak Jatiluwih, Kecamatan Penebel, Tabanan, dikenal dengan sistem pengairannya yang unik dan hasil produksi unggulnya, yaitu beras merah. Perwakilan delegasi World Water Forum (WWF) dari Jamaika dan Filipina bahkan tertarik dengan beras merah Jatiluwih, pada kunjungannya, Selasa, 21 Mei 2024.

Manager DTW Jatiluwih, Ketut Purna mengatakan, sejak Sabtu, 18 Mei 2024, Jatiluwih telah menerima kunjungan dari berbagai tokoh dan delegasi international, termasuk mantan Presiden Hungaria János Áder, Menteri Sumber Daya Air RRC H.E. Mr. Li Guoying, delegasi dari Perancis, dan perwakilan UNDP. Para delegasi ini kagum dengan sistem pengairan sawah tradisional (subak) dan beras merah lokal Jatiluwih.

“Mereka, terutama delegasi dari Jamaica, sangat terkesan dengan beras merah,” kata Ketut Purna.

Beras merah Cendana dari subak Jatiluwih mencakup area sekitar 303 hektar dan sudah diekspor ke pasar internasional.Selain itu, Subak Jatiluwih dikenal dengan sawah berterasnya (terasering), yang menjadikannya Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO. Sistem pengairan tradisional subak digunakan untuk mengairi sawah di Jatiluwih. Ketertarikan delegasi internasional ini menunjukkan kualitas tinggi beras merah Jatiluwih dan pentingnya melestarikan sistem subak sebagai warisan budaya dunia yang berkelanjutan. (MBP8)

See also  Peta Jalan Ekonomi Kerthi Bali: Langkah Awal Transformasi Ekonomi Indonesia

redaksi2

Related post