Desa Darmasaba Gelar Diskusi Membahas Permasalahan Penanganan Sampah

 Desa Darmasaba Gelar Diskusi Membahas Permasalahan Penanganan Sampah

Suasana diskusi membahas penanganan masalah sampah, di Desa Darmasaba.

MANGUPURA – baliprawara.com
Pemerintah Desa Darmasaba, Kecamatan Abiansemal, Badung, menggelar diskusi yang bertajuk “Bicara Darmasaba – Darmasaba Bicara”. Kegiatan yang berlangsung Selasa 28 Oktober 2025, di TPS 3R Pudak Mesari tersebut mengulas tentang “Sampah kita tanggung jawab siapa?”.

Diskusi yang ditayangkan secara live di YouTube itu, menghadirkan para pejabat, seperti Camat Abiansemal; Id Bagus Putu Mas Arimbawa, Anggota DPRD Badung Putu Sekarini, serta perwakilan dari DLHK Badung dan juga anak-anak muda, para aktivis serta sejumlah wartawan media online serta lainnya. Perbekel Darmasaba, Ida Bagus Surya Prabhawa Manuaba, memandu jalanya diskusi memberikan peserta untuk menyampaikan pendapat serta gagasan dalam menanggulangi sampah.

Gede Suantara dari DLHK Badung menyampaikan badung secara umum sejatinya darurat sampah. itu karena Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung ditutup dari sampah organik dan akan ditutup permanen akhir tahun ini. Sedangkan, kabupaten Badung sendiri tidak memiliki TPA.

Dari data yang disajikan, produksi sampah sepanjang tahun 2024 di kabupaten badung berkisar 547 ton sampai 600 ton. Berbagai upaya telah dan akan dilaksanakan dalam menanggulangi sampah, termasuk membangun TPS 3R seperti yang telah berjalan di Desa Darmasaba.

“Dengan ini semoga kita di Badung bisa mengelola sampah dari sumbernya. Karena jika tidak tertangani maka selamanya sampah akan menjadi musibah, sampah baru bisa menjadi berkah bila diolah,” tegasnya.

Karena itu, pentingnya kesadaran tumbuh dari dalam diri pribadi untuk peduli terhadap lingkungan dan membiasakan memilah sampah dari sumbernya.

Sementara itu, pada sesi lainnya, staf TPS3R Pudak Mesari mengungkapkan terdapat berbagai suka duka dalam mengolah sampah selama tiga tahun belakangan. Disampaikannya, TPS3R Pudak Mesari telah sukses menjual dan menyalurkan 45 ton kompos kepada masyarakat, bahkan berhasil mengirimkan produk kompos berkualitas hingga ke kabupaten lain. Bahkan ada yang telah disalurkan ke Petani durian di kabupaten Buleleng.

See also  Dukung Program Pemerintah, Warga Graha Kencana Kelola Bank Sampah Bernilai Ekonomis

Perbekel Darmasaba Surya Prabawa menambahkan, jika TPS 3R Pudak Mesari yang berdiri sejak 3 tahun telah mampu menjadi sumber pendapatan asli desa dengan nilai mencapai 760 juta. Meski telah menghasilkan rupiah, menurutnya, TPS 3R di Darmasaba masih belum efektif. Pasalnya, luasan lahan yang masih terbatas hanya 10 are, sementara jumlah penduduk di Desa Darmasaba lebih dari 10.000 yang terdiri dari 226 KK. Daya tampung maksimal TPS3R ini hanya mampu mengelola untuk 500 KK, tapi nyatanya menerima sampah 615 KK.

Camat Abiansemal, Ida Bagus Putu Arimbawa, S.Sos., memberikan pandangan tegas bahwa isu sampah memerlukan atensi penuh. Ia mengalihkan fokus pada pertanyaan mendasar: “sampah itu sebenarnya dimulai dari siapa?”. Ia menggarisbawahi pentingnya pergeseran paradigma, dari sekadar menyalahkan masyarakat yang “kurang sadar” menjadi membangun kesadaran kolektif sejak usia dini.

“Konsep kita menatap masa depan, seringkali kita klaim masyarakat kurang sadar tetapi perlu kesadaran memilah sampah dari usia dini, sebaiknya kita ini sebagai duta-duta menjadi contoh kepada masyarakat,” tegas Ida Bagus Putu Arimbawa.

Surya Prabhawa Manuaba, menegaskan bahwa setiap diskusi, terutama yang menyangkut penyelesaian masalah krusial, harus didasarkan pada data (by data). Hal ini penting untuk memastikan argumen dan solusi yang diusulkan memiliki pondasi yang kuat dan terukur.

“Mengangkat tema ‘sampah kita, tanggung jawab siapa?’ Merupakan topik yang sangat unik dan krusial untuk dibahas,” pungkas Perbekel Darmasaba, menggarisbawahi urgensi tema yang disajikan untuk memantik tanggung jawab bersama. (MBP/a)

 

redaksi

Related post