Diduga Akibat Cuaca Ekstrem, Tembok Pembatas Tebing DTW Uluwatu Roboh

 Diduga Akibat Cuaca Ekstrem, Tembok Pembatas Tebing DTW Uluwatu Roboh

Tembok pembatas tebing di kawasan luar Pura Uluwatu, atau DTW Uluwatu, roboh Sabtu 8 Juli 2023.

MANGUPURA – baliprawara.com

Tembok pembatas tebing di kawasan luar Pura Uluwatu, atau Daya Tarik Wisata (DTW) Uluwatu, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, roboh pada Sabtu 8 Juli 2023. Tembok yang berada tepat di sebelah Utara area patung Danghyang Nirarta itu,  roboh sepanjang lebih dari 10 meter. 

Bendesa Adat Pecatu, I Made Sumerta membenarkan terkait adanya kejadian robohnya tembok ini. Menurutnya, robohnya tembok ini terjadi pada Sabtu sore yang bertepatan dengan Hari Tumpek Wariga. Yang mana, saat itu, kondisi cuaca sedang hujan deras dan angin kencang. Pihaknya memperkirakan, kondisi cuaca ekstrem ini menjadi pemicu robohnya tembok sepanjang lebih dari 10 meter ini. 

Diperkirakan akibat aliran air hujan yang menggerus dasar tembok, sehingga tidak kuat lagi menahan beban dan roboh. Beruntung saat kejadian tersebut, tidak ada aktivitas wisata di sekitar lokasi tembok roboh, sehingga tidak ada korban jiwa.

Made Sumerta yang juga anggota DPRD Badung ini, telah melaporkan kejadian tersebut kepada pihak terkait, mulai dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Badung, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Badung, Dinas Pariwisata, dan perangkat terkait lainnya. 

“Setelah kejadian langsung saya koordinasikan dengan dinas terkait. Hal ini semata agar segera ditangani. Kalau kejadian itu sore hari. Ya, itu disebabkan cuaca ekstrim hujan dan angin kencang yang secara terus menerus,” kata Sumerta, saat ditemui Senin 10 Juli 2023.

Untuk pengamanan lokasi, dirinya sudah menyampaikan kepada prajuru adat untuk memasang kawat berlapis agar wisatawan yang melintas aman. Apalagi, wisatawan yang sedang swafoto agar jadi lebih aman. 

See also  Mahasiswa FH Unud Daftarkan Tari Pendet Memendak Sebagai Ekspresi Budaya Tradisional

Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Badung I Wayan Darma menyampaikan, laporan kejadian tersebut, diterima pada Sabtu sore dan baru dilakukan assasment pada Minggu 9 Juli 2023. Dari hasil pemeriksaan di lapangan, tembok yang roboh itu diperkirakan sepanjang 15 meter dengan tinggi tembok 2 meter. “Sudah kita terima laporannya dan saya sudah koordinasikan dengan Perbekel untuk komunikasi dengan Bendesa Pecatu untuk segera melakukan permohonan penanganan,” bebernya.

Untuk total kerugian, diperkirakan kurang lebih Rp 50 Juta. Terkait penanganan terhadap kerusakan yang ditimbulkan akibat cuaca ekstrim itu, ia menyebutkan akan ditindaklanjuti pihak BPBD,  setelah ada pengajuan dari Desa Adat Pecatu. Hal ini juga sudah tertuang dalam peraturan yang ada. Maka, saat ini pihaknya masih menunggu permohonan dari desa adat. “Kami masih menunggu, nanti kalau sudah ada permohonan langsung disikapi,” ucapnya. (MBP1)

 

redaksi

Related post