Diskerpus Badung Gelar Pelatihan Kue Kering Bagi Masyarakat Terdampak Covid-19
MANGUPURA – baliprawara.com
Dalam rangka pelaksanaan Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial, Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Diskerpus) Kabupaten Badung melaksanakan kegiatan Pelatihan Kue Kering. Kegiatan ini sebagai salah satu bentuk kegiatan transformasi perpustakaan dalam rangka meningkatkan keterampilan (life skill), bagi masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19. Pelatihan yang dilaksanakan dengan tetap mematuhi dan mentaati protokol kesehatan tersebut diikuti sebanyak 15 orang dari masyarakat dan PKK Kecamatan, bertempat di Layanan Perpustakaan “Sastra Mangutama” Kabupaten Badung, Rabu (23/9).
Di sela-sela kegiatan, Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Badung Ni Wayan Kristiani mengatakan Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial merupakan kegiatan yang menghubungkan aspirasi masyarakat dalam mendorong kesejahteraan. Perpustakaan hadir dalam memfasilitasi kebutuhan akan keterampilan-keterampilan sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Untuk kali ini digelar pelatihan membuat kue kering setelah sebelumnya dilaksanakan pelatihan tata rias dan rambut.
“Ini merupakan salah satu upaya dari Dinas Kearsipan dan Perpustakaan dalam hal menindaklanjuti perpustakan berinklusi sosial dimana perpustakaan bekerjasama dengan instansi terkait bagaimana memberikan edukasi dan memberikan pelatihan yang berguna untuk orang banyak khususnya terhadap masyarakat di Badung terutama bagi ibu-ibu di masa pandemi ini,” katanya.
Lebih lanjut dikatakan untuk pelatihan ini tetap menerapkan protokol kesehatan sesuai himbauan pemerintah dengan tidak melibatkan banyak orang serta berharap agar keterampilan yang diperoleh dapat diterapkan untuk menambah penghasilan keluarga, lebih-lebih pada kondisi sekarang ini. “Harapan kami mudah-mudahan masyarakat yang kami bina bisa menambah keterampilan dan menerapkan apa yang diperoleh saat ini. Tidak ada alasan kondisi sekarang ini dijadikan sebagai momok untuk tidak berusaha. Bahkan jadikan sebagai pendorong untuk tetap semangat mencari rejeki sekecil apapun usaha kita. Kalau kita tekuni akan menjadi sesuatu yang bermanfaat dan berdampak pada sosial ekonomi keluarga,” jelasnya.
Kedepan Ni Wayan Kristiani berharap Diskerpus sebagai perpustakaan yang melaksanakan program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial, tetap bisa memfasilitasi masyarakat dalam mengembangkan potensinya dengan melihat keragaman budaya, kemauan untuk menerima perubahan, serta menawarkan kesempatan berusaha, melindungi dan memperjuangkan budaya serta Hak Asasi Manusia. “Harapan kami kedepan agar pelatihan-pelatihan dalam rangka peningkatan keterampilan yang diadakan di Perpustakaan dapat memberikan impact kepada masyarakat di masa kini maupun dimasa mendatang untuk kesejahteraan,” harapnya. (MBP)