Ditutup Untuk Wisatawan, Begini Kondisi Desa Penglipuran

BANGLI – baliprawara.com
Desa Wisata Penglipuran, Bangli yang dikenal karena kebersihan dan bangunan tradisionalnya, mulai melakukan penutupan sementara untuk kunjungan wisata ke destinasi ini mulai tanggal 18-30 Maret 2020. Langkah ini diambil Desa Adat Penglipuran sebagai upaya pencegahan penyebaran virus Corona di lingkungan desa adat setempat. Dari pantauan di lokasi, suasana Desa Wisata Pengelipuran, Rabu (18/3) terlihat sepi. Kondisi ini bertolak belakang dengan kondisi sebeluma yang biasanya ramai pengunjung.
Penutupan selama dua pekan, menurut Bendesa Adat Pengelipuran, I Wayan Supat, tentu akan berdampak pada ekonomi masyarakat terutama ibu-ibu yang berjualan kuliner dan barang kerajinan di rumah masing-masing. Tidak hanya itu, Desa Penglipuran juga akan kehilangan pendapatan dari retribusi wisata yang diperkirakan mencapai 700 orang dengan nilai Rp 12-13 juta setiap hari. Namun demikiam, pihaknya mengaku siap menerima konsekuensi kerugian ekonomi, daripada kerugian kesehatan akibat dampak Corona. “Mudah-mudahan ini merupakan cara terbaik untuk membatasi gerak penyebaran virus Corona,” katanya.
Lebih lanjut dikatakan, kebijakan tidak menerima kunjungan wisatawan selama dua pekan ini diambil berdasarkan keputusan paruman krama Desa Adat Penglipuran pada Senin (16/3) tentang pencegahan penyebaran virus Corona. “Dengan adanya imbauan itu, kami yang sering bersentuhan dan komunikasi dengan orang banyak, sepakat menutup sementara atau tidak menerima kunjungan yang datang ke Penglipuran,” jelasnya. (praw)