Evakuasi Dramatis Remaja 13 Tahun di Bawah Jembatan Tukad Ngongkong
Evakuasi Remaja 13 Tahun di Bawah Jembatan Tukad Ngongkong, Badung, Selasa 16 Desember 2025.
MANGUPURA – baliprawara.com
Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi seorang remaja perempuan yang berada di bawah Jembatan Tukad Ngongkong, Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung, Bali, Selasa 16 Desember 2025. Proses evakuasi berlangsung cukup menantang mengingat kondisi medan yang curam serta ketinggian jembatan yang mencapai puluhan meter.
Korban diketahui merupakan seorang pelajar perempuan berusia 13 tahun bernama Ni Komang Sukmawati. Lokasi korban berada di dasar sungai dengan perkiraan ketinggian sekitar 70 meter dari permukaan jembatan. Situasi ini membuat proses penyelamatan harus dilakukan dengan perhitungan matang serta menggunakan peralatan khusus mountaineering.
Informasi awal terkait kejadian tersebut diterima oleh Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar pada pukul 12.30 Wita. Laporan disampaikan oleh BPBD Kabupaten Badung yang meminta bantuan evakuasi terhadap seorang remaja yang berada di bawah jembatan Tukad Ngongkong.
Setelah menerima laporan tersebut, tim rescue yang terdiri dari delapan personel langsung diberangkatkan menuju lokasi kejadian. Di waktu yang bersamaan, petugas siaga SAR juga melakukan koordinasi dengan sejumlah instansi terkait, di antaranya Samapta Polda Bali dan Polsek Petang, guna memastikan dukungan personel serta ketersediaan alat utama (alut) yang diperlukan dalam operasi penyelamatan.
Setibanya di lokasi kejadian, tim SAR gabungan langsung melakukan peninjauan medan dan berkoordinasi untuk menyusun rencana evakuasi yang aman. Kondisi geografis di sekitar jembatan dinilai cukup ekstrem dengan tebing curam dan vegetasi yang lebat, sehingga dibutuhkan strategi khusus agar proses penurunan personel dapat berjalan lancar.
Sekitar pukul 14.10 Wita, tim SAR gabungan mulai melakukan penurunan personel menuju lokasi korban. Teknik lowering dipilih sebagai metode utama untuk menjangkau posisi Sukmawati yang berada di dasar sungai. Proses ini dilakukan dengan sangat hati-hati, mengingat keselamatan personel dan korban menjadi prioritas utama.
Selama proses evakuasi, komunikasi antar tim terus dilakukan untuk memastikan setiap tahapan berjalan sesuai rencana. Peralatan mountaineering seperti tali, carabiner, harness, dan sistem pengaman lainnya digunakan secara maksimal guna menunjang proses penyelamatan di medan yang sulit tersebut.
Setelah hampir satu jam berjibaku di lapangan, tim SAR gabungan akhirnya berhasil menjangkau korban. Pada pukul 15.02 Wita, Ni Komang Sukmawati berhasil dievakuasi dan dinaikkan ke atas jembatan. Proses menaikkan korban dilakukan dengan sistem tandem, di mana korban dan petugas ditarik secara bersamaan menggunakan peralatan khusus.
Korban berhasil dievakuasi dalam kondisi sadar, namun terlihat lemas. Selain itu, petugas juga mendapati adanya luka di bagian dekat pelipis mata korban. Meski demikian, secara umum kondisi korban dinyatakan stabil saat berhasil dikeluarkan dari lokasi.
Tim medis yang telah bersiaga di sekitar lokasi kejadian langsung memberikan pertolongan pertama kepada korban. Setelah penanganan awal dilakukan, korban kemudian dibawa menggunakan ambulans menuju Puskesmas Petang untuk mendapatkan perawatan medis lebih lanjut.
Koordinator lapangan evakuasi, Dimas, menyampaikan bahwa proses penyelamatan berjalan sesuai prosedur dan korban berhasil diselamatkan dalam keadaan selamat. “Korban dalam keadaan selamat, selanjutnya korban dibawa ke Puskesmas Petang untuk mendapatkan penanganan lanjutan,” ujar Dimas di lokasi kejadian.
Dalam operasi evakuasi tersebut, sejumlah unsur SAR gabungan turut terlibat. Dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar dikerahkan sebanyak delapan personel. Samapta Polda Bali mengirimkan delapan personel, sementara Brimob Polda Bali menurunkan sepuluh personel untuk membantu pengamanan dan evakuasi.
Selain itu, Koramil 1611-06/Petang turut mengerahkan enam personel, didukung oleh Bhabinkamtibmas Desa Petang. BPBD Kabupaten Badung juga mengirimkan enam personel, sedangkan Dinas Pemadam Kebakaran Badung menurunkan sebanyak dua belas personel guna mendukung kelancaran proses evakuasi.
Tak hanya itu, unsur relawan dari Mapala Cakra Bhuana turut bergabung dengan satu personel. Pihak keluarga korban serta masyarakat setempat juga ikut berada di lokasi untuk memberikan dukungan selama proses evakuasi berlangsung. (MBP)