Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter Berpotensi Terjadi di Sejumlah Perairan Bali

Waspada gelombang tinggi, bendera larangan berenang terpasang di sejumlah titik di pantai Kuta, Senin 2 Desember 2024.
MANGUPURA – baliprawara.com
Gelombang tinggi yang mencapai 2,5 meter, berpotensi terjadi di sejumlah perairan Bali, dalam beberapa hari ke depan hingga Kamis 5 Desember 2024. Wisatawan dan juga masyarakat yang beraktivitas di pantai, diminta agar tetap waspada potensi gelombang tinggi ini.
Untuk di wilayah pesisir barat Kabupaten Badung, terutama pantai Samitiga (Seminyak, Legian, dan Kuta), gelombang saat ini masih terpantau normal dan tidak terlalu besar. Meski demikian, Ketua UPTD Penyelamatan Wisatawan Kuta, I Ketut Ipel, menyampaikan bahwa, pihaknya tetap mengutamakan langkah-langkah pencegahan untuk menjaga keselamatan wisatawan yang beraktivitas di kawasan pantai.
“Kami tetap melakukan langkah-langkah preventif kepada wisatawan yang beraktivitas di air. Wisatawan diimbau agar selalu berenang di area yang aman, yaitu di antara bendera merah dan kuning yang telah dipasang oleh petugas di lapangan,” ujarnya, Senin 2 Desember 2024.
Ia menambahkan, bendera merah larangan berenang, juga dipasang di area pantai Kuta. Hal itu untuk memperingatkan wisatawan agar menghindari lokasi tersebut. Langkah ini bertujuan untuk meminimalkan risiko kecelakaan yang dapat terjadi akibat arus laut yang tidak terduga.
Ipel mengingatkan para wisatawan untuk selalu mematuhi petunjuk dari petugas penyelamat dan tidak mengabaikan bendera penanda keselamatan. “Keselamatan wisatawan adalah prioritas kami. Mohon kerja sama dari semua pihak untuk mengikuti aturan demi kenyamanan bersama,” pungkasnya.
Kepala Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar, Cahyo Nugroho, menyampaikan, berdasarkan analisis BBMKG, pola angin di perairan Bali bagian Utara, umumnya bergerak dari selatan hingga barat daya, dengan kecepatan 2–15 knot. Sementara untuk di perairan Bali bagian Selatan, angin bergerak dari selatan hingga barat dengan kecepatan 4–15 knot. Kecepatan angin tertinggi tercatat di Selat Bali, Selat Lombok bagian utara dan selatan, serta perairan selatan Bali.
Kondisi ini berpengaruh pada gelombang setinggi 1,25 hingga 2,5 meter yang berpeluang terjadi di Selat Bali bagian selatan, Selat Badung, Selat Lombok bagian selatan, dan perairan selatan Bali. Hal ini diperkirakan berlangsung hingga Kamis 5 Desember 2024.
“Kondisi ini dinilai berisiko terhadap keselamatan pelayaran, terutama bagi perahu nelayan, kapal tongkang, dan aktivitas wisata bahari,” kata Cahyo Nugroho. (MBP)