Gerak Cepat, Banjar Ubung Jimbaran Bagikan 472 Paket Sembako Untuk Krama Ngarep
MANGUPURA – baliprawara.com
Wabah virus Corona atau Covid-19 yang melanda Indonesia dan juga dunia, tentu berdampak pada sektor ekonomi. Bahkan Bali dan Jimbaran pada Khususnya yang mengandalkan sektor Pariwisata, sangat terpukul dengan wabah ini.
Untuk meringankan beban masyarakat, khususnya dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari ditengah pandemi Covid-19, Banjar Adat Ubung, Desa Adat Jimbaran, Kuta Selatan bergerak cepat. Untuk membantu krama ngarep, Minggu (19/4) prajuru Banjar Adat Ubung membagikan paket sembako senilai 500 ribu rupiah untuk 472 krama Ngarep.
Selain Pembagian Paket Sembako berisi 25 kg beras, minyak goreng, kopi, teh, serta 1 dus mi instan, juga diserahkan APD berupa masker. Dari pantauan di lokasi, untuk mengurangi kerumunan massa, sejak pagi krama Banjar Ubung bergantian mendatangi Balai Banjar untuk mengambil pembagian Sembako.
Ditemui di lokasi, Kelian Adat Banjar Ubung, Desa Adat Jimbaran, Made Subagiada,SE.,M.M., didampingi Prajuru mengatakan, ditengah pandemi Covid -19 yang telah melanda Dunia termasuk Indonesia dan Bali pada khususnya, pihaknya bersama prajuru bergerak cepat untuk membantu krama khususnya dalam memenuhi kebutuhan sehari hari. Yakni pembagian paket sembako senilai 500 Rupiah Bagi 472 krama ngarep.”Paket ini Berisikan Beras 25 Kg, Kopi,teh serta Minyak Goreng,” ujarnya sembari menyebutkan pada kesempatan tersebut juga dibagikan APD berupa masker pada krama untuk menjaga kesehatan.
Sebagai upaya untuk memutus penyebaran Covid-19, Made Subagiada yang juga pengurus DPD Partai Golkar Badung ini mengajak masyarakat untuk senantiasa mengikuti imbauan pemerintah. Seperti menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan rajin mencuci tangan.Tidak hanya itu, pihaknya juga kembali mengingatkan agar masyarakat selalu menggunakan masker saat berada di luar. “Gunakan Masker sebagai pelindung diri saat keluar rumah.” katanya mengingatkan.
Untuk memastikan kawasan tetap nyaman, sebelumnya pihaknya juga rutin melakukan penyemprotan disinfektan. Tidak hanya itu, selain wabah Covid-19, ancaman demam berdarah juga tidak boleh dilupakan. Untuk itu, kegiatan fogging atau pengasapan untuk mengurangi perkembangan nyamuk demam berdarah juga terus dilakukan secara berkelanjutan. (MBP4)