Gerak Cepat Desa Adat Pecatu Ringankan Kebutuhan Krama di Tengah “Meroketnya” Harga Beras di Pasaran

 Gerak Cepat Desa Adat Pecatu Ringankan Kebutuhan Krama di Tengah “Meroketnya” Harga Beras di Pasaran

Bendesa Adat Pecatu menyerahkan secara simbolis paket beras untuk krama Desa Adat Pecatu, Minggu 25 Februari 2024, di Wantilan Desa Pecatu.

MANGUPURA – baliprawara.com

Desa Adat Pecatu, Kuta Selatan, Badung, tak henti-hentinya membantu krama (masyarakat) setempat. Melalui kepemimpinan Bendesa Adat Pecatu, I Made Sumerta, SH., Desa Adat Pecatu bergerak cepat membantu meringankan kebutuhan krama, di tengah terus “meroketnya” harga beras di pasaran.

Bahkan, tak tanggung-tanggung, beras yang diberikan, sengaja dipilih beras berkualitas premium atau berkualitas baik. Tentu hal ini menjadi keputusan dari pihak Desa Adat, untuk memberikan kualitas yang terbaik kepada krama. Langkah ini dilakukan, dalam rangka menyambut hari raya Galungan, Kuningan, dan Nyepi. Penyerahan bantuan beras untuk krama ini, dipusatkan di Wantilan Desa Adat, Pecatu, Minggu 25 Februari 2024, dengan total beras yang disalurkan, sebanyak 65 Ton kepada 2.994 krama.

Bendesa Adat Pecatu, I Made Sumerta, SH.

Ditemui di sela penyerahan bantuan beras untuk krama, Bendesa Adat Pecatu, I Made Sumerta, memaparkan, total 65 Ton beras premium ini, diserahkan kepada 2.994 krama Desa Adat Pecatu. Dari total jumlah itu, untuk beras 25 kg diberikan kepada 2.316 krama dengan rincian 2313 Krama Ngarep, Serep, Pensiunan, KK Mandiri, dan tambahan untuk Kelian Sekaa Teruna sebanyak 3 krama. Sedangkan untuk beras 10 kg diberikan kepada 678 krama dengan rincian krama Duda, Janda, sebatang kara dan disabilitas sebanyak 621 krama, serta tambahan untuk 57 untuk prajuru desa adat.

“Sudah barang tentu ini menjadi harapan kami dalam rangka pemberian beras ini bisa dinikmati oleh semua keluarga krama Desa Adat Pecatu. Kegiatan Ini kami berikan secara rutin setiap 6 bulan sekali,” kata Sumerta yang juga anggota DPRD Badung ini.

Lebih lanjut Sumerta menambahkan, beras yang didistribusikan ini adalah beras berkualitas yang dibeli dengan dana desa adat, dengan total anggaran hampir Rp 1 Miliar. Kegiatan ini menurut dia, tidak hanya menunjukkan kepedulian Desa Adat Pecatu terhadap warganya, tetapi juga memperkuat nilai-nilai komunitas dan tradisi yang telah lama dijaga di desa tersebut. 

See also  Cegah Abrasi, Yowana Desa Adat Pecatu Lakukan Penanaman Pohon di Pantai Nyang-nyang 

Selain pembagian beras, Desa Adat Pecatu juga rutin memberikan punia lainnya seperti punia paibon, atau upacara pengabenan, sebagai wujud syukur dan berbagi berkah dengan sesama. 

“Harapan kami, dengan pembagian beras ini, selain dapat meringankan beban masyarakat, juga dapat meningkatkan rasa kekeluargaan dan kesatuan di antara warga Desa Adat Pecatu,” ucap Sumerta.

Bendesa Adat Pecatu, I Made Sumerta, SH., menyerahkan secara simbolis beras untuk krama.

Pembagian beras yang rutin dilakukan Desa Adat Pecatu ini, tentu disambut positif oleh krama setempat. Salah satu warga yang menerima bantuan beras, I Ketut Suwarta menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Bendesa Adat selaku pengayah di Desa Adat Pecatu, atas bantuan yang diberikan menjelang hari raya Galungan. Dia mengaku, bantuan ini tidak hanya membantu meringankan beban ekonomi, tetapi juga menunjukkan kepedulian dan dukungan dari desa adat kepada masyarakatnya.

“Kegiatan ini sudah sering setiap sebelum hari raya Galungan. Kegiatan ini cukup membantu untuk kami dan krama yang membutuhkan. Harapan ke depan semoga Bendesa Pecatu, bisa terus memperjuangkan krama Desa Adat Pecatu dan Badung secara umum,” ungkap warga Banjar Tengah, Desa Adat Pecatu ini dengan sumringah.

Sementara itu, Kelian Tempekan Temu, I Nyoman Renyana dan Kelian Banjar Dinas Suluban, Pecatu Wayan Suwartana, juga mengungkapkan rasa syukur atas bantuan beras yang diterima. Menurut Renyana, pemberian beras lebih tepat daripada pemberian hadiah lain. Karena ini untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat. “Program ini sangat menambahkan gizi keluarga bagi masyarakat. Bila perlu, setiap 6 bulan sekali menjelang Hari Raya Galungan tetap dijalankan program ini,” harapnya.

See also  Wujudkan Kawasan Wisata yang Bersih, Hijau, dan Berbunga, Desa Adat Pecatu Tanam Ribuan Pohon Tabebuya

Pada kesempatan sama, Wayan Suwartana menambahkan bahwa, di saat Indonesia mengalami kelangkaan beras, Bendesa Pecatu berhasil memberikan dukungan yang sangat bermanfaat kepada masyarakat. Kegiatan pembagian beras ini diharapkan dapat meringankan beban masyarakat Desa Pecatu, khususnya dalam menghadapi peningkatan kebutuhan pokok menjelang hari-hari besar keagamaan. Program ini juga dianggap sebagai langkah konkret dalam memperkuat solidaritas sosial dan menjaga kesejahteraan masyarakat.

“Kegiatan ini bentuk perhatian kepada masyarakat dan mudah-mudahan program ini bisa berkelanjutan setiap tahunnya. Harapan masyarakat juga dengan adanya bantuan beras saat ini sangat bermanfaat,” ucapnya. (MBP)

 

redaksi

Related post