Gubernur Koster Ajak Pemangku Kepentingan Mewujudkan Pariwisata Berbasis Budaya, Berkualitas, dan Bermartabat

 Gubernur Koster Ajak Pemangku Kepentingan Mewujudkan Pariwisata Berbasis Budaya, Berkualitas, dan Bermartabat

Gubernur Bali, Wayan Koster (tengah) memberikan keterangan pers terkait kondisi pariwisata. (ist)

MANGUPURA – baliprawara.com

Seperti diketahui bersama bahwa, hulu dari pariwisata Bali adalah alam dan budaya. Untuk itu, Gubernur Bali Wayan Koster mengajak semua pemangku kepentingan untuk ikut menjaga alam dan budaya Bali dengan baik. 

“Tanpa alam dan budaya Bali, pariwisata Bali tidak akan bisa eksis berkelanjutan sepanjang zaman, yang menjadi sumber perekonomian masyarakat Bali,” pungkas Gubernur Wayan Koster saat pembukaan Bali and Beyond Travel Fair (BBTF) 2023 di Westin Nusa Dua, Jumat 16 Juni 2023.

Oleh karena itu, ia mengajak pemangku kepentingan pariwisata agar bergerak serentak secara bersama-sama mewujudkan pariwisata yang berbasis budaya, berkualitas, dan bermartabat. “Kita harus bersama-sama menjaga alam, manusia, dan kebudayaan Bali agar tetap lestari serta tetap menjadi daya tarik utama wisatawan dunia,” ujar Gubernur Koster.

Untuk menjaga kualitas pariwisata Bali, dirinya saat ini tengah gencar memberlakukan pengetatan terhadap perilaku wisatawan yang tidak baik di Provinsi Bali. Dirinya mengingatkan kalau Bali jangan sampai dirusak oleh perilaku-perilaku yang tidak sopan. “Bali harus dibangkitkan dengan budaya yang kuat, kearifan lokalnya yang terjaga melalui ekosistem kehidupan yang baik,” tegasnya.

Pembangunan infrastruktur juga tengah gencar dilakukan untuk pariwisata. Pembangunan infrastruktur ini menurutnya sangat penting, karena Bali masih ketertinggalan di bidang infrastruktur, dibandingkan dengan Singapura, Thailand dan Malaysia. “Infrastruktur yang gencar Saya bangun bertujuan agar Bali berdaya saing hingga mampu memenangkan persaingan global, khususnya di sektor pariwisata,” katanya.

Selama ini kata dia, kerja ekstra keras dalam penanganan Covid-19, membuat masyarakat dunia, kembali memberikan kepercayaan kepada Bali sebagai Pulau Dewata yang aman dan nyaman untuk dikunjungi. Bahkan, sejak 7 Maret 2022, Gubernur Bali Wayan Koster telah memberlakukan wisatawan mancanegara masuk Bali tanpa karantina, yang tentunya membuat pariwisata Bali secara perlahan mulai pulih.

See also  Tambahan Rute Balikpapan, Diyakini Menjadi Rute Menjanjikan untuk Pertumbuhan Pariwisata Bali

Menurut Gubernur Koster, pada bulan Januari 2022, wisatawan mancanegara yang ke Bali jumlahnya hanya 500 orang. Namun pada Februari 2022, naik ke angka 700 orang. Kemudian, begitu diberlakukan kebijakan tanpa karantina, tercatat pada bulan April sampai akhir tahun 2022 jumlah wisatawan yang berkunjung ke Bali sudah mencapai lebih dari 2 juta orang. 

“Pariwisata Bali memiliki kontribusi besar terhadap perekonomian Bali. Dimana lebih dari 54 persen perekonomian Bali bergantung dari pariwisata. Oleh karena itu, pemulihan pariwisata berdampak langsung terhadap pemulihan ekonomi Bali,” terangnya.

Diceritakannya, pada tahun 2020 ketika pariwisata Bali mengalami keterpurukan akibat pandemi Covid-19, perekonomian Bali juga ikut terpuruk di angka minus 9,31 persen atau paling rendah dalam sejarah di Bali dan paling rendah di Indonesia. Sejalan dengan membaiknya Pandemi Covid-19, di tahun 2021 ekonomi Bali mulai membaik menjadi minus 2,47 persen.

Selanjutnya di tahun 2022, perekonomian Bali berada di angka positif 4,84 persen (Year on Year) pada bulan Desember 2022. Kemudian tahun 2023 triwulan I, perekonomian Bali sudah mengalami lompatan dengan tumbuh 6,04 persen atau sudah tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional.

Atas pertumbuhan ekonomi Bali yang sudah tinggi ini, maka sudah waktunya Kita melakukan suatu gerakan percepatan pemulihan pariwisata. Saya mendorong pembangunan pariwisata di Bali agar diselenggarakan sesuai dengan Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 5 Tahun 2020 tentang Standar Penyelenggaraan Kepariwisataan Budaya Bali dan Peraturan Gubernur Provinsi Bali Nomor 28 Tahun 2020 tentang Tata Kelola Pariwisata Bali, supaya pariwisata Bali berkualitas dan bermartabat dengan betul-betul menjaga budaya Bali melalui tata kelola yang baik. Sehingga hal ini semua harus menjadi komitmen bersama. (MBP)

See also  Gubernur Koster Dampingi Mendagri Buka Rakor Pelaksanaan Dekonsentrasi GWPP

 

redaksi

Related post