Hancur Disapu Ombak, Pedestrian Sepanjang 27 Meter di Pantai Double Six Diperbaiki

Perbaikan pedestrian di pantai Double Six yang rusak tersapu ombak.
MANGUPURA – baliprawara.com
Pedestrian atau jalan setapak sepanjang 27 meter di kawasan Pantai Double Six, Kelurahan Seminyak, Kecamatan Kuta, Badung, disapu ombak pada Jumat 7 Februari 2025. Akibat gempuran ombak yang cukup keras saat air laut pasang, mengakibatkan pedestrian ini mengalami kerusakan parah. Meski selama ini kawasan Seminyak, dikenal lebih aman dari dampak gelombang pasang dibandingkan kawasan pantai Kuta dan pantai lainnya di Bali.
Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas PUPR Badung, Anak Agung Rama Putra, menjelaskan bahwa gelombang air laut pasang dalam beberapa hari terakhir mencapai sampai menyentuh pedestrian yang membentang dari Pantai Kuta hingga Legian dan Seminyak. Kondisi ini sudah terjadi sejak tiga hari terakhir.
Menurutnya, untuk di kawasan Pantai Double Six, kerusakan pada pedestrian dengan panjang area yang terdampak mencapai 27 meter. Ia mengungkapkan, sebenarnya kawasan Seminyak ini, sepengetahuannya selama ini tidak pernah mengalami kerusakan parah seperti sekarang. Karena kawasan tersebut dikenal lebih aman terhadap gelombang air laut pasang.
“Biasanya tidak pernah rusak separah ini, karena Seminyak merupakan kawasan yang relatif aman dari gelombang tinggi. Mungkin karena perubahan arah angin dan arus laut, sehingga kali ini pedestrian mengalami kerusakan cukup serius,” ungkapnya.
Abrasi di pantai Seminyak ini kata dia, terjadi sejak dua tahun terakhir, dengan kondisi pasir pantai yang semakin terkikis akibat perubahan pola arus laut. Kejadian ini menurutnya tergolong luar biasa karena langsung berdampak pada infrastruktur pedestrian yang ada.
Menindaklanjuti kejadian ini, Dinas PUPR Badung langsung melakukan perbaikan dengan memulai proses restorasi sejak Jumat pagi. Gung Rama menargetkan bahwa jika kondisi air laut tidak terlalu besar, perbaikan bisa rampung dalam dua hari, dan secara keseluruhan, pekerjaan diperkirakan selesai seminggu.
Dalam perbaikan, pihaknya juga menggunakan 500 geobag untuk memperkuat struktur pedestrian dan mencegah abrasi lebih lanjut. “Kami akan merapatkan geobag, lalu membuat layout lantai kerja terlebih dahulu. Setelah itu, geobag akan dipasang secara paralel dengan pengisian pasir sebagai langkah antisipasi,” katanya. (MBP)