Indonesia Wedding Congress 2024, Perkuat Sinergi Antar Pelaku Industri

 Indonesia Wedding Congress 2024, Perkuat Sinergi Antar Pelaku Industri

Suasana pembukaan Indonesia Wedding Congress 2024, Selasa 3 Desember 2024, di The Trans Resort Seminyak.

MANGUPURA – baliprawara.com

Untuk pertama kali pasca Covid-19, Bali Wedding Association (BWA), menggelar Indonesia Wedding Congress 2024, yang dibuka, Selasa 3 Desember 2024, di The Trans Resort Seminyak. Berkolaborasi dengan Raja Mice, kongress yang mengangkat tema “Discover The Magic of Bali” ini, diisi dengan B2B, Conference, dan Workshop.

Ketua Bali Wedding Association, Veronika Prawasti, mengatakan, Bali merupakan salah satu destinasi pernikahan yang terbaik di dunia. Bahkan kata dia, banyak negara menginginkan untuk menggelar pernikahan di Bali.

Dari data yang dimiliki, negara India dan Australia, merupakan salah satu market terbesar untuk destinasi wedding. Namun demikian, yang tidak boleh dilupakan juga adalah negara tetangga seperti Singapura, Filipina, Thailand. Meski kata dia, Thailand juga menjadi destinasi wedding, termasuk Mainland China, Hongkong, yang juga merupakan segmen pasar dari BWA.

Namun, pihaknya sebagai ketua asosiasi, berharap adanya perhatian dari pemerintah, untuk lebih memperhatikan potensi wedding ini. Karena selama ini, destinasi wedding belum masuk ke dalam agendanya MICE pemerintah.

“Kami ingin bekerjasama dan berkolaborasi lagi dengan pemerintah, supaya pemerintah bisa memberikan support untuk event-event internasional. Karena kadang-kadang ada event dari luar, namun kita tidak menjadi bagian dari itu. Jadi kita mau, kita menjadi bagian dari salah satu agenda MICE di kementerian,” harapnya didampingi Ketua Panitia, Marcelino Wauran.

Suasana table top B2B serangkaian Indonesia Wedding Congress 2024, di The Trans Resort Seminyak.

Untuk itu, melalui Indonesia Wedding Congress 2024 ini, diharapkan bisa menjadi momentum sangat penting. Tidak hanya untuk industri pernikahan Indonesia, namun juga untuk perkembangan pariwisata, khususnya di Bali. Sebagai pelaku industri pariwisata di bidang wedding, pihaknya berharap semua memiliki peran strategis dalam mendorong inovasi, kolaborasi, dan pengembangan standar pelayanan yang lebih tinggi.

See also  Fakultas MIPA Unud Rayakan HUT ke-38 dan BK ke-29

“Melalui forum ini kita berharap bisa membahas tentang peluang dan trend terbaru dalam industri pernikahan, baik di lokal, nasional dan internasional. Indonesia Wedding Congress 2204, menjadi ajang tepat untuk memperkuat sinergi antar pelaku industri, mulai dari wedding organizer, venue, dan para vendor pendukung,” ucapnya.

Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events) Kemenparekraf Vinsensius Jemadu, yang hadir membuka kegiatan ini mengatakan, untuk wedding industri, diyakini akan terus tumbuh secara masif. Tidak hanya di Bali, namun juga di Labuan Bajo, Borobudur, dan tempat-tempat lain di Indonesia. “Wedding Industri akan terus tumbuh, tidak hanya untuk wedding, namun juga untuk prewedding,” kata Vinsensius ditemui usai pembukaan.

Lebih lanjut dikatakan, portofolio produk destinasi yang dimiliki Indonesia terutama Bali adalah budaya yang paling dicari wisatawan. Yang mana dari data yang dimiliki, orang datang ke indonesia untuk melihat budaya, ada sekitar 60 an persen. Kemudian untuk kunjungan produk berbasis alam ada sekitar 30 persen. Sedangkan untuk tujuan MICE (Meetings, incentives, conferences and exhibitions) ada sekitar 10 persen.

“Pasca Covid-19, semua berubah. Produk MICE menjadi meningkat. Indonesia menjadi tuan rumah pelaksana MUCE begitu banyak,” bebernya.

Lebih lanjut dikatakan, potensi indonesia terutama Bali, untuk menjadi tuan rumah event besar sudah sangat terkenal di dunia. Pihaknya berharap ke depan potensi MICE ini bisa lebih tinggi lagi terhadap portofolio wisatawan. “Di tahun 2025 diharapkan bisa meningkat 15-25 persen,” ucapnya.

Sementara itu, Panca R Sarungu selaku CEO Raja Mice, yang pada kegiatan ini menjadi mitra BWA, menyampaikan, dari 35 seller dan buyer yang hadir pada event ini, sudah terjadi sebanyak 1600 sesi bisnis. Dari total sesi tersebut, apabila itu terjadi transaksi, tentu akan ada transaksi lebih dari Rp 100 Miliar dari pertemuan ini.

See also  Desa Wisata Jatiluwih, Representasi Wisata Berkelanjutan

Hal ini kata dia, tentu menjadi potensi untuk pengembangan destinasi wedding ke depan. Pihaknya berharap pemerintah pusat bisa mendukung event-event seperti ini. “Harapannya Bali bisa menginspirasi destinasi wedding yang lain di Indonesia. Karena infrastruktur di Bali sudah sangat lengkap,” terangnya.

Ketua Panitia, Marcelino Wauran, menambahkan, kegiatan ini merupakan kolaborasi pertama BWA dengan Raja Mice. Diungkapkan, BWA sendiri kata dia sudah pernah menyelenggarakan event sejenis sebanyak 2 kali. Namun itu hanya  untuk lokal bali. Ke depan, pihaknya akan melakukan ekspansi ke destinasi lain.

Lebih lanjut ditambahkan, BWA tidak hanya khusus pada wedding saja. Namun juga terkait dengan  transportasi, minuman, lighting. “Jadi vendor-vendor inilah yang biasa mendukung acara wedding tersebut. Makanya pada event ini, mereka banyak juga yang mensupport ” terangnya. (MBP)

 

redaksi

Related post