Iringan Pemelastian di Tanah Lot, Disambut Hujan Lebat
Tabanan – baliprawara.com
Rangkaian pemelastian serangkaian Karya Agung Pengurip Gumi Pura Luhur Batukau di Pura Tanah Lot, desa Beraban, Kecamatan Kediri, kabupaten Tabanan disambut hujan lebat, Kamis (30/1/2020). Sejak tiba, puluhan ribuan krama Hindu yang mengiringi prosesi Pemelastian tetap bertahan untuk mengikuti persembahyangan meski diguyur hujan.
Iring-iringan Pemelastian tiba di Pura Luhur Tanah Lot sekitar pukul 15.30 wita. Yang mana sebelumnya iring-iringan mulai memargi dari Pura Puseh Kota Tabanan pukul 05.00 wita. Perjalanan dari Pura Puseh Kota Tabanan iring-iringan melintas ke Jalan Melati. Bahkan untuk memberikan kesempatan iring-iringan Ida Bhatara memargi dijalur by pass Denpasar-Gilimanuk tepatnya di simpang desa Gerokgak, Tabanan ditutup sekitar satu jam.
Setelah melintas iring iringan memargi di Utara GOR Debes dan menuju ke timur, tiba di wilayah Banjar Demung, Desa/Kecamatan Kediri. Di jalur ini kembali melewati sungai Yeh Panahan, kemudian naik singgah lagi ke Pura Puseh Demung. Perjalanan kembali dilanjutkan melintasi Desa Nyitdah, di perempatan Nyitdah menuju selatan dan tiba di Ulun Desa Beraban. Dari sana barulah menuju Tanah Lot namun akan simpang di Pura Dangin Bingin. Setelah itu, baru menuju ke Tanah Lot.
Ketua panitia I Karya Agung Pengurip Gumi I Wayan Arya sebelumnya mengatakan, setelah prosesi di Tanah Lot selesai, iring-iringan akan kembali memargi ke jalir sebelumnya dan mererepan atau menginap di Puseh Kota Tabanan. Pada hari Jumat (31/1) dilanjutkan perjalanan menuju Pura Luhur Batukau, sebelum tiba disana akan simpang di Pura Puseh Penatahan, baru menuju Desa tengkudak. Disana, akan simpang dan mererepan di Pura Puseh Tengkudak. Dan pada Sabtu (1/2) baru dilanjutkan ke Pura Luhur Batukau. (praw)