ITDC bersama OHCC Udayana, Gelar RDT Antigen Survey di Kawasan The Nusa Dua

 ITDC bersama OHCC Udayana, Gelar RDT Antigen Survey di Kawasan The Nusa Dua

MANGUPURA –  baliprawara.com

Guna mewujudkan green zone dan mendukung upaya mitigasi penyebaran Covid-19 di kawasan pariwisata, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero)/ Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) melalui SBU The Nusa Dua, bekerja sama dengan One Health Collaboration Center (OHCC) Udayana menggelar Rapid Diagnostic Test (RDT) Antigen Survey di kawasan The Nusa Dua.  

Survei dengan metode swab antigen ini mengambil sampling 80 karyawan dari tenaga kerja di kawasan The Nusa Dua dan berlangsung mulai Senin 30 Agustus 2021 hingga 2 bulan ke depan. Adapun 80 responden ini dipilih dari tenaga kerja yang memiliki resiko kontak erat dengan wisatawan diantaranya frontliner, room service, restaurant, public area dan security yang berasal dari 12 hotel, 2 fasilitas dan tenaga pengamanan di kawasan The Nusa Dua. Nantinya, dalam dua bulan ke depan, ke-80 responden akan mengikuti 4 kali swab antigen.

Adapun tujuan kegiatan ini yaitu untuk melakukan skrining Covid-19 pada pekerja wisata di Bali pasca vaksinasi Covid-19. Selain itu juga untuk menilai tingkat resiko penularan Covid-19 pada pekerja wisata, menilai tingkat pengetahuan dan kepatuhan dalam pencegahan penularan Covid-19 pada pekerja wisata di Bali. Ini juga sebagai langkah  untuk menilai efektivitas vaksinasi dan penerapan 5M pada pekerja wisata di Bali. Setelah pelaksanaan survei berakhir, OHCC Udayana akan memberikan rekomendasi kepada ITDC dan manajemen hotel berdasarkan hasil survei yang dilakukan.

 

Managing Director The Nusa Dua I Gusti Ngurah Ardita mengatakan, sebagai pengelola kawasan The Nusa Dua pihaknya berterima kasih atas terjalinnya kolaborasi antara OHCC Udayana dengan ITDC. Dirinya juga mengapresiasi atas dipilihnya The Nusa Dua sebagai bagian dari RDT Antigen Survey yang digagas oleh OHCC Udayana. “Survei ini akan sangat membantu kami untuk memonitor penyebaran kasus Covid-19 dalam kawasan kami serta mendapat masukan yang berguna untuk mendukung upaya mitigasi penyebaran Covid-19 di Kawasan The Nusa Dua. Pelaksanaan kegiatan ini juga didukung oleh BIMC Siloam Hospital Nusa Dua,” katanya melalui siaran persnya, Senin 30 Agustus 2021.

See also  ITDC Berkomitmen Jalankan Program TJSL di Lingkungan Sekitar Kawasan yang Dikelola

Kegiatan RDT Antigen Survey ini akan mendukung sejumlah upaya yang telah dilakukan ITDC untuk memitigasi Covid-19 di kawasan The Nusa Dua, seperti kegiatan vaksinasi, pemanfaatan aplikasi PeduliLindungi serta  peningkatan tata kelola kawasan berbasis protokol kesehatan.

 

The Nusa Dua telah menyelesaikan program vaksinasi Covid-19 baik bagi seluruh tenaga kerja di kawasan The Nusa Dua maupun bagi masyarakat desa penyangga. Aplikasi PeduliLindungi juga mulai dimanfaatkan di dalam kawasan dengan menyediakan Quick Response (QR) Code di masing-masing lokasi wisata seperti hotel, restoran dan fasilitas lain yang wajib di-scan oleh setiap pengunjung. Saat ini ada 15 hotel, 6 fasilitas, Pulau Peninsula serta Kantor ITDC di Kawasan The Nusa Dua telah memiliki QR Code aplikasi PeduliLindungi yang dipasang pada pintu masuk masing-masing lokasi.

Lebih lanjut kata Ardita, peningkatan tata kelola kawasan yang dilakukan meliputi penyiapan infrastruktur serta penyusunan dan implementasi Standard Operating Procedure (SOP) sesuai dengan panduan pelaksanaan Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainability (CHSE). Infrastruktur disiapkan untuk mendukung pelaksanaan protokol kesehatan berupa penyediaan tempat cuci tangan, signage protokol kesehatan, marka physical distancing beserta penyiapan pos pengukuran suhu tubuh pada beberapa titik di Kawasan The Nusa Dua. Sedangkan SOP protokol kesehatan disusun terintegrasi antara kawasan dengan hotel dan fasilitas di dalamnya, mulai dari kedatangan hingga saat pengunjung meninggalkan kawasan. 

See also  Lawan Corona, ITDC Lakukan Disinfeksi di Tiga Desa Penyangga

 

Untuk memastikan pelaksanaan physical distancing dalam kawasan, telah diterapkan crowd management dengan membatasi jumlah pengunjung di suatu lokasi atraksi wisata maksimal 25 orang dan menerapkan Queue and Interaction Management dengan mengatur jarak antrian pengunjung sehingga dapat mencegah penumpukan pengunjung. 

Penerapan crowd management ini juga diperkuat dengan pembatasan sejumlah aktivitas. Saat ini aktivitas di kawasan hanya diijinkan bagi wisatawan yang menginap di dalam kawasan, sementara aktivitas masyarakat umum di area Kawasan The Nusa Dua seperti kegiatan olahraga, bersepeda, jogging, serta aktivitas di pantai untuk saat ini dibatasi. “Upaya mitigasi serta kebijakan atas pengaturan aktivitas pengunjung yang tertuang dalam SOP protokol kesehatan kawasan sangat diperlukan untuk mengamankan kawasan pada masa pandemi COVID-19 ini. Semoga semua upaya yang telah kami lakukan dapat meningkatkan kepercayaan wisatawan untuk berkunjung kembali ke The Nusa Dua sehingga mampu mendorong pemulihan pariwisata Bali,” tambah Ardita.

Sementara, Ketua OHCC Udayana Dr.dr. Ni Nyoman Sri Budayanti, Sp.MK(K) menambahkan, survei ini dilakukan sebagai bentuk dukungan terhadap program pemerintah guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19 pada usaha pariwisata. Dikatakannya, sektor pariwisata merupakan salah satu titik rawan penyebaran Covid-19 terutama kasus dengan riwayat perjalanan dalam maupun luar negeri. Pandemi berkepanjangan dikhawatirkan mempengaruhi tingkat kepatuhan untuk melaksanakan protokol kesehatan pelaku usaha wisata. “Jadi, amatlah perlu untuk dilakukan skrining secara regular bagi pelaku usaha wisata ini utamanya tenaga kerja yang memiliki kontak erat dengan wisatawan,” ujarnya. (MBP)

 

redaksi

Related post