Jalan Bypass Ngurah Rai Jimbaran Langganan Tergenang, Lagi-lagi Karena Sampah
Kondisi genangan air di jalan Bypass Ngurah Rai, Jimbaran, Kamis 4 April 2024.
MANGUPURA – baliprawara.com
Hujan deras yang terjadi pada Kamis 4 April 202 di wilayah Badung dan sekitarnya, mengakibatkan terjadinya genangan air di beberapa ruas jalan. Terutama di wilayah Badung selatan, yakni Kuta dan Kuta Selatan.
Hujan yang terjadi di pagi hari saat jam kantor dan jam berangkat ke zekolah ini, mengakibatkan kekroditan lalu lintas di sejumlah titik. Terparah, terjadi di kawasan Jimbaran, yang memgakibatkan kemacetan lalu lintas hingga bebeapa kilo meter. Dari pantauan di lapangan, genangan air yang cukup tinggi ini, bahkan mengakibatkan sejumlah sepeda motor warga, harus ditu tun karena mati.
Mirisnya, ruas jalan Bypass Ngurah Rai, Jimbaran, yang menjadi langganan tergenang, kali ini kembali tanpa ampun. Air hujan yang terbawa dari dataran lebih tinggi, terkumpul di depan Bluebird sampai di depan SD Negeri 6 Jimbaran. Sepeda motor yang melintas, satu persatu terendam hingga pengendara terpaksa harus mendorong kendaraanya melewati genangan.
Dikonfirmasi terkait hal itu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 3.2 Satuan Kerja (Satker) Pelaksana Jalan Nasional (PJN) Wilayah III Provinsi Bali, Muhammad Solthon, mengatakan, untuk mengantisipasi masalah tersebut, pihaknya langsung menerjukan tim ke lokasi untuk mengatasi genangan. Bahkan, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Badung juga terlibat terutama dalam upaya pembersihan sampah. Langkah selanjutnya adalah pembersihan sampah yang masih menyangkut di beberapa titik, yang akan dilanjutkan Jumat. “Banjir telah mulai surut dan melakukan koordinasi bersama DLHK untuk penanganan sampah,” kata dia.
Diakuihya, genangan air ini diakibatkan oleh sampah yang dibuang ke saluran air. Padahal kata dia, infrastruktur seperti trotoar dan saluran pembuangan telah diperlebar. “Pembuangan sampah oleh masyarakat, masih menjadi faktor utama penyebab banjir,” kata Solthon, Kamis 4 Aprol 2024.
Terkait pembersihan sampah yang selalu memenuhi gorong-gorong, pihaknya bahkan rutin melakukan koordinasi bersama pemerintah Badung dan Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida, untuk meningkatkan frekuensi pembersihan sampah di jembatan dan gorong-gorong.
“Permasalahannya selalu itu-itu saja. Permasalahan yang dari atas, lingkun dekat Kampus, mengalir ke bawah. Kami sampai membuat jaring yang dipasang di dekat KFC agar tidak masuk ke saluran kami,” ucapnya.
Solthon juga menekankan pentingnya sosialisasi kepada masyarakat oleh Pemerintah Kabupaten Badung untuk tidak membuang sampah sembarangan ke sungai. Ini diharapkan dapat mengurangi volume sampah yang menjadi penyebab utama banjir.
Sementara, untuk Jalan Raya Uluwatu, Ungasan tepatnya di dekat simpang Nirmala, genangan juga cukup tinggi. Solthon mengakui jika pihaknya juga berencana untuk mengalokasikan jika ada sisa anggaran untuk menangani potensi banjir di sana. Ia berharap, usulan pemeliharaan dan perbaikan jalan yang diajukan ke pemerintah pusat melalui APBN bisa disetujui. (MBP)