Kelompok Nelayan Segara Kertih Kedonganan, Turut Menjadi Tonggak Bangkitnya Ekonomi Kerakyatan
MANGUPURA – baliprawara.com
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung akan selalu mendukung kegiatan krama (masyarakat) pesisir dalam hal ini kelompok nelayan dalam ikut menghidupkan ekonomi kerakyatan untuk masyarakat nelayan sekitarnya. Seperti yang dilakukan Kelompok Nelayan Wana Segara Kertih Kedonganan, Kuta, dengan melaksanakan berbagai kegiatan, baik di bidang kehidupan bernelayan, penangkapan ikan laut dan bakti sosial dengan mengajak masyarakat setempat.
“Kami Pemerintah Kabupaten Badung sangat mengapresiasi dengan apa yang dilakukan kelompok nelayan di Kedonganan dalam menyikapi hidup di masa pandemi ini dengan terus bergerak mencari celah memberikan edukasi untuk bergulirnya perekonomian hari ini dan untuk tahun kedepan. Tidak hanya memikirkan dari sisi ekonomi saja namun para nelayan dengan kelompoknya serta masyarakat disini juga memiliki komitmen yang kuat dan mulia dalam menjaga lingkungan, ini harus kita kawal dan jaga,” kata Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa hadiri hari jadi yang ke-1 kelompok nelayan Wana Segara Kertih Kedonganan yang dilaksanakan di pelataran hutan mangrove pantai timur Kedonganan Kuta, Jumat (18/6/2021).
Dalam pengembangan suatu wilayah, Wabup Suiasa juga mengajak peran serta dengan menggandeng semua pihak untuk menghidupkan kawasan pantai timur kodonganan untuk menjadi kawasan destinasi wisata nelayan dan kehidupan mangrove. “Nelayan merupakan sisi keberadaan pangan dalam kehidupan masyarakat, apa yang dilakukan kelompok nelayan Segara Kertih ini turut menjadi tonggak bagi bangkitnya ekonomi kerakyatan di tengah masyarakat pesisir di Kedongan ini,” jelasnya.
Pada kesempatan tersebut Wabup Suiasa memberikan dana motivasi sebesar Rp. 5 juta kepada kelompok nelayan Wana Segara Kertih yang diterima langsung oleh Ketua Panitia.
Ketua Panitia I Kadek Indra Wijaya melaporkan kegiatan Hut yang mengambil tema “Meningkatkan Ekonomi Mikro di Tengah Pandemi Covid-19” ini bertujuan untuk mematik semangat dan memotivasi para nelayan serta masyarakat terus bergerak dan menjadikan kehidupan nelayan menjadi bagian penting dalam kehidupan bersama masyarakat. Dikatakan kelompok nelayan ini berdiri baru setahun sejak masuknya pandemi Covid-19, jika diibaratkan seperti bayi baru lahir dan masih perlu banyak belajar untuk pengembangannya.
“Semua alat alat penangkapan ikan seperti perahu jaring dan kebutuhan kelompok nelayan disini merupakan swadaya anggota kelompok nelayan Wana Segara Kertih. Kelompok ini anggotanya adalah berlatar belakang orang orang yang bergerak pada pariwisata, ekonomi, seniman dan masih banyak lagi. Keharmonisan anggota kelompok ini terlihat dari keanggotaannya, dilihat dari anak-anak, kaum muda dan para sepuh. Kita yang memang nelayan asli Kedonganan bercampur baur dalam bertukar pikiran dan saling belajar untuk kemajuan kelompok ini, maka anak-anak muda yang masuk dalam kelompok nelayan disini ingin menjaga warisan budaya nelayan dan menjaga keharmonisan ekosistem alam mangrove di timur Kedonganan,” jelasnya.
Dikatakannya, kelompok nelayan Wana Segara Kertih juga melaksanakan gotong royong bersih sampah plastik di areal mangrove dan pengembangan ekonomi mikro nelayan timur Kedonganan khususnya. “Selain itu untuk program kerja jangka panjang, kami berkeinginan menginvestasikan alam untuk anak cucu kita agar selalu bisa menjaga dan merawat warisan budaya nelayan yang bijak dengan tidak merusak alam dan menjaga alam lingkungannya, sampai akhirnya dikenal menjadi destinasi baru di wilayah timur Kedonganan, destinasi edukasi menjaga keharmonisan alam,” imbuhnya.
Turut hadir Anggota DPR RI IGN Alit Kesuma Kelakan, Camat Kuta Nyoman Rudiarta, Lurah Kedonganan Kadek Laksana, perwakilan dari Dinas Kehutanan Provinsi Bali, perwakilan dari DLHK Badung, dari Dinas Perikanan Badung, para anggota nelayan Wana Segara Kertih Kedonganan Kuta serta para nelayan setempat. (MBP)