Kurangi Pengunaan Kimia, Pengelola Pasar Gunung Agung Utara Gunakan Disinfektan Organik
DENPASAR – baliprawara.com
Setelah melarang masuk bagi pedagang maupun pengunjung yang tidak mengenakan masker, untuk memberikan rasa nyaman kepada para pedagang maupun pengunjung, pasar Gunung Agung Utara, Kamis (9/4) disemprot disinfektan. Menariknya, disinfektan yang digunakan, bukan dari bahan kimia, namun menggunakan disinfektan organik.
Menurut Kepala Unit Pasar, I Kadek Hendarto Sukrana, disinfektan organik ini digunakan untuk menggurangi penggunaan disinfektan dari bahan kimia. Disinfektan ini merupakan disinfektan organik yang diproduksi sendiri di lingkungan pasar. Yang mana untuk menghasilkan disinfektan organik berupa Eco Enzim yang diberi nama Lomol, pihaknya bekerjasama dengan komunitas Bali Rare Paduraksa.
Dijelaskannya, Lomol ini dihasilkan dari fermentasi limbah kulit jeruk, limbah buah-buahan, yang diolah secara alami. Lomol ini kata Hendarto, sangat evektif untuk membunuh bakteri dan virus. Karena kandungan asam asetat pada lomol bisa dengan mudah melewati selaput sel bakteri sehingga mampu mematikannya.
Sementara lanjut dia, asam asetat pada lomol bisa memecah struktur virus, dengan cara merusak selubung virus, sehingga menjadikan virus tidak aktif. “Lomol ini juga sangat aman bagi manusia dan tentu saja untuk komuditas yang dijual di Pasar Gunung Agung Utara,” kata Hendarto didampingi Gede Agus Juliana selaku Kasub Unit Keamanan.
Penyemprotan yang dilakukan dengan menyasar semua sudut pasar, sengaja dilakukan saat petang hari saat pasar tidak ada aktifitas. Hal ini menurutnya untuk memaksimalkan kerja disinfektan. Sehingga pada esok paginya saat para pedagang dan pembeli datang, pasar sudah dalam keadaan steril.
Saat ini lanjut dia, pembuat disinfektan organik “Lomol” baru dalam jumlah sedikit. Kedepan, pihaknya akan menambah produksi. Sehingga dapat menghasilkan Lomol yang lebih banyak, dan bisa digunakan di seluruh unit-unit pasar yang ada dibawah Perumda Pasar Sewaka Dharma Denpasar. (praw5)