Lalu Lintas Turun 70 persen per Hari, Manajemen Tol Bali Mandara Lakukan Efisiensi di Beberapa Bidang
DENPASAR – baliprawara.com
Dampak pandemi Covid-19 meluas di berbagai sektor, bahkan melumpuhkan sektor andalan Indonesia yaitu Pariwisata. Kini Pulau Dewata yang terkenal akan keindahan alam serta budayanya seakan menghentikan seluruh aktivitas masyarakatnya.
Objek wisata, hotel dan villa yang biasanya penuh sekarang sepi pengunjung akibat pembatasan kunjungan domestik dan mancanegara. Senada dengan itu, Jalan Tol Bali Mandara yang volume lalu lintasnya sangat bergantung pada kunjungan wisata ke Bali, kini hanya bisa menunggu sembari melakukan efisiensi di segala lini bisnis. Ini tentu dilakukan demi menjaga keberlangsungan bisnis perseroan sekaligus berharap bahwa pariwisata Bali akan bangkit kembali yang turut diikuti dengan pemulihan ekonomi Bali seiring dengan berakhirnya pandemi Covid-19.
Direktur Utama PT Jasamarga Bali Tol, I Ketut Adiputra Karang menyampaikan bahwa, pendapatan dan volume lalu lintas di Jalan Tol Bali Mandara, bergantung kepada pariwisata Bali. “pada tahun 2020, volume lalu lintas di Jalan Tol Bali Mandara turun rata-rata 70% per harinya,” ujar Adi, Rabu (3/2).
Dia juga menyampaikan bahwa, pada hari-hari normal sebelum adanya pandemi Covid-19 di Indonesia, per hari arus lalu lintas yang melintas di Jalan Tol Bali Mandara, mencapai 40-45 ribu kendaraan. Setelah adanya corona, turun hingga menjadi rata-rata 9-12 ribu kendaraan per harinya.
Selain itu Adi menyampaikan bahwa, walaupun terjadi penurunan volume lalu lintas secara signifikan, namun aspek kenyamanan, keamanan dan kelancaran Jalan Tol Bali Mandara tetap sesuai dengan standar pelayanan minimal (SPM) yang ditetapkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat dan berlaku di seluruh Jalan Tol di Indonesia. Dirinya juga mengatakan bahwa seluruh sumber daya operasional seperti Mobile Customer Service, Patroli Jalan Raya (PJR), Ambulance, Rescue, dan Derek disiagakan 24 jam. Para petugas operasional pun siap memberikan layanan optimal. Selain itu, untuk pemantauan kondisi terkini terdapat 50 CCTV, VMS (Rambu Informasi Elektronik) dan Anemometer (alat pengukur Kecepatan angin).
Ditambahkannya, seluruh sumber daya operasional yang disiagakan di Jalan Tol Bali Mandara selalu menerapkan protokol Kesehatan 5M. “Seluruh Karyawan di PT Jasamarga Bali Tol secara berkala (1 Bulan sekali) mengadakan uji swab berbasis antigen, pemberian vitamin pelengkap untuk menjaga daya tahan tubuh, penggunaan masker dan hand sanitizer serta meminimalkan interaksi secara langsung dengan pengguna jalan tol,” ucapnya.
Bagi pengguna jalan tol yang hendak masuk tol, pihaknya kembali mengingatkan agar selalu menyiapkan uang elektronik dengan saldo yang cukup saat melakukan transaksi di gardu tol. Dirinya menyampaikan, pengguna jalan tol dapat melakukan pengisian saldo uang elektronik di drive thru top up uang elektronik yang berlokasi di Jalan Pelabuhan Benoa, dibawah Simpang Susun Benoa dan membeli kartu uang elektronik di setiap gerbang tol.
Di masa pandemi ini kata dia, perusahaan telah melakukan beberapa inovasi serta melakukan efisiensi di beberapa bidang agar dapat survive. Contoh efisiensi yang dilakukan yaitu berupa pengoperasian gardu tol sesuai dengan lalu lintas harian yang dilayani. Sementara, dari pengembangan usaha, saat ini sedang melakukan upaya untuk dapat meningkatkan pendapatan usaha dibidang iklan dan penerapan green toll road seperti upaya membangun solarcell. “Untuk solarcell sendiri, kami melakukan Kerjasama dengan PT Bukit Asam dan saat ini prosesnya sedang dilakukan studi uji kelayakan bisnis oleh LAPI ITB,” tambah Adi. (MBP)