Libatkan 11 Ribu Orang, Progres Program PEN ICRG Sudah Capai 80 Persen
MANGUPURA – baliprawara.com
Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Kemenkomarves, Safri Burhanuddin, Kamis (24/12) meninjau pelaksanaan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Restorasi Terumbu Karang atau Indonesia Coral Reef Garden (ICRG) di Bali. Yang mana, progres pengerjaannya saat ini sudah mencapai 80 persen.
Dengan adanya program ini, menurut Safri, masyarakat yang terlibat khususnya pariwisata dapat mendapatkan tambahan pendapatan serta kegiatan tambahan sehingga aktivitas ekonomi mulai kembali ada. “Sekarang sudah progres terakhir membawa struktur yang sudah selesai, itu kita bawa ke laut. Kita deploy di sana. Sekarang kami akan meninjau dan kenapa kami harus langsung pergi ke laut dan menyelam langsung itu untuk melihat langsung apakah sudah sesuai dengan yang kita gambarkan sebelumnya. Melihat kekurangannya dimana, bagaimana gambarannya,” ucap Safri, didampingi Direktur Jasa Kelautan Ditjen PRL Miftahul Huda.
Untuk di Pantai Semawang Sanur kata dia, rencananya ditanam terumbu karang membentuk tulisan “Love ICRG Sanur dan Welcome Sanur”. Saat ini masih dalam proses pengaturan penanamannya. Kondisi terumbu karang yang ada di Sanur kata dia, akan dikembalikan spesies yang hilang. Dari sekitar 200 spesies yang ada, tinggal 40-an spesies saja yang masih ada.
“Kita mau kembalikan paling tidak 20 spesies. Ada lebih hampir 800 spesies di dunia dan di Indonesia kurang lebih sekitar 70 persen mau dikembalikan. Kita start dari spesies yang ada disini dulu. Setelah ini tumbuh baru kita masuk ke spesies yang hilang. Jadi spesies yang eksis dulu yang gampang tumbuh kita pasang dulu sebagai pendorong. Beberapa asosiasi terumbu karang melakukan pembibitan dan kita ambil lalu kita bangun dan kita tanam,” bebernya.
Saat ini lanjut dia, untuk progres pengerjaan sudah mencapai kurang lebih 80 persen dari keseluruhan program PEN melalui program padat karya ICRG di Bali. Menurutnya, hasil tinjauan ini nantinya akan menjadi bahan evaluasi. “Belum sampai 90 persen, karena ini kan proses sekarang kita deploy ke laut. Di laut itu kita katakan baru selesai deploy semua saja mungkin baru 80 persen. Sekarang kita harus atur lagi di bawah lautnya. Saya katakan kurang lebih 80 persen sekarang,” terangnya.
Pelaksanaan program ini diambil dari anggaran APBN KKP yang bersumber dari dana pemulihan ekonomi nasional (PEN) sebesar Rp 111,2 miliar. Adapun targetnya adalah pembentukan kebun karang seluas 50 hektar yang terpasang di 5 lokasi yaitu Nusa Dua, Sanur, Serangan, Pandawa, dan Buleleng dengan melibatkan penyerapan tenaga kerja sebanyak 11.000 orang.
Struktur transplantasi karang ini akan ditempatkan berdasarkan sea scaping yang disusun sesuai dengan habitat dan tema masing-masing lokasi. Selain itu, berbagai metode transplantasi seperti hexadome/fishdome, spider, dan berbagai metode lainnya dipadukan dengan patung, diharapkan akan menambah keindahan kebun karang yang akan dibangun.
“Total yang dilibatkan kurang lebih 11 ribu orang terdiri dari seribu orang memiliki skill atau keahlian dan sisanya masyarakat sekitar di lima titik lokasi. Rata-rata pegawai hotel yang terdampak, pedagang sekitar sini, lalu ada guide-guide dan lainnya,” tambahnya. (MBP1)