Mahasiswa ISI Denpasar Menari di Bawah Gerhana

 Mahasiswa ISI Denpasar Menari di Bawah Gerhana

Mahasiswa ISI Denpasar, menari di bawah Gerhana Matahari, Kamis 20 April 2023 di pantai Segara Ayu, Denpasar.

DENPASAR – baliprawara.com

Fenomena gerhana matahari hibrida yang terjadi pada Kamis 20 April 2023, memberi banyak inspirasi kepada dunia kreatif. Sebanyak 20 mahasiswa ISI Denpasar berkesempatan memaknai gerhana matahari, melalui “Penumbra’s Final Gloom” yang menjadi pembuka rangkaian “Festival Nungkalik”, dengan menampilkan tiga tarian kontemporer, yakni tari Langit-Lelangit, Tarian Sunari, dan Tarian Suryakanta. 

Presiden BEM ISI Denpasar Putu Durga Laksmi Devi menjelaskan, Tari Langit-Lelangit merupakan simbol Dewa Brahma mencari Hyang (kebenaran) dengan menggunakan asap obor. Sementara, tarian Sunari merupakan tarian yang menggerakkan bambu berlubang untuk mengukur keberadaan Dewa Siwa melalui bunyi angin. Dan terakhir, tarian Suryakanta merupakan tarian yang merajah tanah dibantu dengan energi matahari atau Dewa Surya dalam upaya Dewa Wisnu mencari Hyang ke bawah.

Selain pementasan tari, juga diisi dengan workshop bagaimana menggunakan bahan kertas dari limbah menjadi sebuah karya seni, open space dengan dua narasumber Wayan Sujana ‘Suklu’ dan Ketut Sumerjana. Dengan topik ‘Apa Itu Seni?’, dan diakhiri dengan workshop bagaimana menampilkan hasil karya seni.

Lebih lanjut dikatakannya, Nungkalik memiliki makna yang berlawanan dengan prinsip-prinsip dualisme seperti siang-malam ataupun laki-laki-perempuan. Pada kegiatan ini, BEM ISI Denpasar tidak hanya mengajak civitas akademika ISI Denpasar untuk memaknai gerhana matahari, tapi juga mengajak perwakilan perguruan tinggi lain di Pulau Dewata. Sekitar 200 mahasiswa ikut hadir dalam kegiatan yang dibuka langsung Rektor ISI Denpasar Prof Dr I Wayan ‘Kun’ Adnyana.

Rektor ISI Denpasar Prof Dr I Wayan Kun Adnyana menyampaikan apresiasi atas kegiatan yang diinisiasi BEM ISI Denpasar. Menurutnya kegiatan ini baik untuk mempertemukan berbagai dimensi seni dan juga berbagai program studi yang ada di lingkungan ISI Denpasar. Apalagi BEM ISI Denpasar juga menginisiasi kolaborasi dengan berbagai perguruan tinggi di Bali. 

See also  Serahkan Bantuan Paket Pojok Baca, PertaLife Insurance Perkuat Edukasi Literasi Anak

“Festival ini mengajak seluruh mahasiswa ISI Denpasar untuk memasuki pengalaman otentik yang menghayati lanskap Bali yang tidak ada duanya di dunia,” ujarnya. Ia menambahkan, seorang seniman tidak bisa hanya berkutat menghasilkan karya di dalam studio saja. Dia harus bisa menangkap pengalaman otentik dengan merekam dan menghayati pemandangan Bali yang berkharisma dan juga mengandung nilai-nilai budaya. “Dengan seni bisa mewartakan penghayatan itu,” tandas mantan Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali. (MBP) 

 

redaksi

Related post