Masyarakat Kesulitan Beli LPG 3Kg, Diskop UKMP Badung Fasilitasi Dengan Operasi Pasar di Kecamatan Kuta

Warga terlihat antre untuk mendapatkan LPG 3Kg di kantor Kelurahan Kuta, saat digelar operasi pasar, Selasa 4 Februari 2025.
MANGUPURA – baliprawara.com
Kelangkaan Liquid Petroleum Gas (LPG) 3kg yang hampir terjadi di seluruh Bali termasuk di Kabupaten Badung, sangat dirasakan masyarakat. Pasalnya saat ini masyarakat sangat tergantung dengan LPG 3kg untuk kebutuhan memasak sehari-hari.
Seperti penuturan salah seorang warga asal banjar Pelasa, Kuta, Ni Wayan Astrini, Ia bahkan sampai keliling dari warung ke warung untuk bisa mendapatkan LPG 3 Kg. Dirinya sampai menandatangani sejumlah SPBU, namun tetap juga tidak kebagian.
Kelangkaan ini kata dia sudah dirasakan cukup lama. Saat kondisi langka, pihaknya terpaksa membeli dengan harga cukup tinggi, dengan harga 35 ribu di warung. Meski harga tinggi, pihaknya juga harus rebutan dengan yang lain untuk bisa mendapatkan LPG 3 Kg.
“Terus terang ini berat banget, terutama ibu-ibu yang harus memasak setiap hari. Kemarin terakhir beli juga sudah mulai langka, harganya kalau di wrung cukup tinggi Rp 35 ribu,” katanya saat ditemui pada operasi pasar di kantor Kelurahan Kuta, Selasa 4 Februari 2025.
Menurut Kepala Dinas Koperasi UKMP Badung, Made Widiana, kelangkaan gas LPG 3 Kg di masyarakat ini merupakan imbas dari surat edaran dari Kementerian ESDM No. 570/MG.05/DJM/2025 tertanggal 20 Januari 2025. Dimana kebijakannya adalah, pangkalan LPG 3 kg, harus memberikan pelayanan langsung ke pengguna, yakni masyarakat.
Kebijakan ini diberlakukan karena sebelumnya pangkalan itu menempatkan LPG 3kg di warung-warung. Sehingga masyarakat yang membeli LPG 3kg di warung, harganya lebih tinggi dari pada HET (harga eceran tertinggi). “Jadi kebijakan sekarang, masyarakat diharapkan mencari pangkalan terdekat. Tentu hal ini menjadi PR,” kata Widiana, saat ditemui di kantor Kemurahan Kuta.
Dengan adanya kebijakan baru ini, pihaknya berharap, di setiap Desa/Kelurahan bisa ada 1 pangkalan. Sehingga kebutuhan masyarakat terhadap LPG 3Kg bisa terpenuhi.
Ia mengatakan, keberadaan pangkalan dimaksud, perlu juga memperhatikan luas wilayah dengan jumlah penduduk yang besar. Sekarang ini yang akan dilakukan adalah bagaimana pemetaannya, 1 desa/kelurahan ada 1 pangkalan. Begitu juga harus diperhatikan terkait dengan wilayah dan jumlah penduduknya.
“Paling tidak luas wilayah yang besar pangkalannya bisa ditambah. Ini akan diperjuangkan bersama komisi 2 DPRD Badung. Sehingga nanti mungkin akan diagendakan rapat kerja dengan Pertamina bersama komisi II DPRD Badung,” ucapnya.
Lebih lanjut kata Widiana yang juga mantan Camat Kuta Selatan ini menambahkan, dalam jangka pendek ini, pihaknya akan rutin menggelar operasi pasar khusus untuk LPG 3kg. Hal itu dilakukan karena masih banyak masyarakat yang menggunakan LPG 3kg. Sehingga harapannya, masyarakat akan tetap terlayani, karena LPG ini merupakan hal yang sangat vital saat ini.
“Ini upaya kita laksanakan untuk pemerataan saat ini. Kami juga akan merapatkan barisan untuk mengevaluasi. Selanjutnya, kami akan rapatkan bersama komisi II DPRD Badung selaku partner kerja, serta bekerjasama dengan pertamina,” ujarnya.
Untuk hari pertama, operasi pasar menyasar dua lokasi di Kecamatan Kuta, yakni di kantor Kelurahan Kuta, dan kantor Kelurahan Legian, Badung. Untuk di Kuta, total ada sebanyak 225 tabung LPg 3 Kg yang disiapkan. Sedangkan, untuk di Legian, ada sebanyak 300 tabung yang disiapkan dari pangkalan. (MBP)