Melalui Fragmen Edukasi, Otban Kampanyekan Keselamatan dan Keamanan Penerbangan di SLB Negeri 1 Badung
MANGUPURA- baliprawara.com
Kantor Otoritas Bandara (Otban) Wilayah IV, menggelar Kampanye Keselamatan dan Keamanan Penerbangan, di SLB Negeri 1 Badung Selasa 6 Agustus 2024. Kegiatan tersebut baru pertama kali dilaksanakan di SLB dan mendapatkan sambutan apresiasi para siswa disabilitas.
Pada sosialisasi yang disajikan dalam sebuah fragmen edukasi, juga melibatkan sebanyak 20 siswa disabilitas untuk visualisasi, serta dipandu oleh seorang penerjemah bahasa isyarat. Sosialisasi menyasar anak disabilitas ini dilakukan karena anak-anak di sekolah luar biasa juga berhak menerima informasi yang sama seperti masyarakat lainnya. Mengingat kawasan Jimbaran juga masuk dalam Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP), dan dilarang menerbangkan layang-layang.
Menurut Inspektur kelaikudaraan Otban Wilayah IV, Arpandi, sosialisasi ini dilaksanakan di SLB karena anak-anak di sekolah luar biasa, juga berhak menerima informasi yang sama seperti masyarakat lainnya. “Sebagai warga negara, mereka juga berhak memperoleh informasi tentang bahaya layang-layang terhadap keselamatan penerbangan. Mungkin ada di antara mereka yang hobi bermain layang-layang, sehingga penting untuk memberikan edukasi tentang tempat dan ketinggian yang aman untuk bermain layang-layang, sesuai dengan peraturan daerah dan undang-undang penerbangan,” terangnya.
Lebih lanjut dikatakan kalau kegiatan tersebut merupakan bagian dari tugas dan fungsi Otban Wilayah IV selaku perpanjangan tangan dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. Salah satu fungsinya yakni melakukan pengawasan dan pengendalian. Wujud dari fungsi pengendalian tersebut kata dia adalah melalui kegiatan sosialisasi ke masyarakat ini.
Untuk sosialisasi di SLB, pihaknya menggunakan pemaparan dengan bantuan visual agar lebih mudah dipahami oleh para siswa. Selain itu, juga diperagakan fragmen tentang KKOP yang melibatkan perwakilan siswa, serta dibantu penerjemah bahasa isyarat.
Sosialisasi seperti ini kata dia, rutin digelar di berbagai sekolah, baik negeri maupun swasta. Kegiatan itu ditegaskan bukan hanya dilakukan pasca kecelakaan helikopter sebelumnya, tetapi sudah sering dilakukan sebelumnya. Bahkan pihaknya juga sudah mengundang komunitas pecinta layang-layang untuk ikut hadir pada podcast di channel YouTube mereka untuk berbicara soal keselamatan dan keamanan penerbangan.
Selama ini Otban selalu on the track sesuai dengan dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan. Didalam aturan itu sudah ditetapkan tentang Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP) di mana kegiatan yang dapat menimbulkan halangan dilarang dilakukan. Hal itu diperkuat dengan Peraturan Daerah tentang batasan radius dan ketinggian yang sudah ditentukan tidak diperbolehkan karena masuk KKOP. Masyarakat dinyatakan boleh bermain layang-layang asalkan mengaju dengan ketentuan yang berlaku. “Untuk radius ketinggian 0-9 Km tidak boleh, karena masuk KKOP. Radius ketinggian 9-18 Km ketinggian yang diperbolehkan 100 meter atau 300 feet. Radius 19-45 Km boleh sampai 300 meter. Di Jimbaran sendiri termasuk radius KKOP dan masuk kawasan dilarang.
Kepala SLBN 1 Badung, Ni Nyoman Suwastarini menyambut baik kegiatan Kampanye Keselamatan dan Keamanan Penerbangan yang dilaksanakan Otban. Kegiatan itu tentu memberikan pengetahuan kepada anak-anak, bahwa penerbangan butuh dukungan semua pihak agar dapat selamat dan aman. “Kegiatan ini memberikan banyak manfaat bagi kami. Disamping tujuan dari Otban tercapai dan kampanye terlaksana, anak-anak kami dapat melatih kepercayaan diri mereka dan melatih keberanian mereka dengan game tim,” ucapnya.
Selama ini di sekolah, para anak-anak tidak diizinkan bermain layang-layang. Mereka diminta fokus hanya belajar dan melatih yang sudah ditentukan gurunya. Namuj ketika kembali kelingkungannya dan kepergaulannya, bisa saja itu terjadi. Karena itu menjadi penting untuk sosialisasi dan mengedukasi. Kegiatan itu baru pertama kali dilaksanakan oleh otban, namun beberapa instansi sudah sering melakukan sosialisasi. Ia berharap kegiatan itu bisa dilaksanakan berkelanjutan, sehingga anak-anak bisa tersosialisasikan dan mendapatkan informasi layaknya warga yang lain. Hal itu dapat menimbulkan motivasi bahwa mereka sama dan semangat belajar dan menggali potensi diri.
Dalam kegiatan tersebut, anak-anak juga dilibatkan langsung menjadi peraga kampenye. Mereka ikut tampil fragmen KKOP yang diskenariokan oleh pihak Otban. Fragmen itu disiapkan cukup singkat, hanya 3 kali latihan. Hal itu dikarenakan para siswa sudah terbiasa, karena adanya ekstra menari dan bermain musik. “Tadi ada sekitar 20 siswa yang terlibat fragmen. Mereka sudah terbiasa, tinggal temanya disesuaikan dan dipoles sedikit-sedikit,” imbuhnya. (MBP)