Mendagri Tito Karnavian, Apresiasi Penyelenggaraan Pesta Kesenian Bali Ke-44

 Mendagri Tito Karnavian, Apresiasi Penyelenggaraan Pesta Kesenian Bali Ke-44

Mendagri Tito Karnavian saat pembukaan Pesta Kesenian Bali ke-44.

DENPASAR – baliprawara.com

Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Tito Karnavian, secara resmi membuka Pesta Kesenian Bali ke-44 Tahun 2022, Minggu 12 Juni 2022, di Kawasan Niti Mandala, Renon, Denpasar. Mendagri yang pada kesempatan tersebut, selain didampingi Gubernur Bali, Wayan Koster, juga dihadiri Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, Ratu Sri Bhagawan Putra Nata Nawa Wangsa Pamayun, Konsul Jenderal Negara Sahabat, Anggota DPR RI dan DPD RI Dapil Bali, Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, Ketua dan Wakil Ketua DPRD Provinsi Bali, Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Pangdam IX Udayana, Kapolda Bali, Danrem 163/Wirasatya, Wali Kota dan Bupati se-Bali, Seniman, Budayawan, serta diramaikan oleh undangan hingga masyarakat Bali.

Mendagri Tito Karnavian yang mewakili Presiden RI Joko Widodo, menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Bali, karena pandemi Covid-19 di Bali, telah berhasil dikendalikan dan melandai. Sehingga kegiatan Pesta Kesenian Bali ke-44, bisa dilaksanakan sebagai momen penting untuk membangkitkan ekonomi Bali yang sempat terdampak selama 2 tahun. “Melandainya pandemi Covid-19, juga berkat kerja keras Gubernur Bali dan seluruh stakeholder di dalam mempercepat vaksinasi. Dimana vaksinasi di Bali paling tercepat dari seluruh Provinsi di Indonesia, demikian pula dengan vaksin boosternya paling tertinggi di Indonesia,” ujar Mendagri Tito.

Lebih lanjut disampaikannya tema Pesta Kesenian Bali yang mengangkat Danu Kerthi: Huluning Amreta, memiliki makna Memuliakan Air sebagai Sumber Kehidupan, dinilai sangat tepat oleh Menteri Dalam Negeri. Karena menurutnya, air telah menjadi bagian kebutuhan hidup sehari-hari. “Jika Kita salah mentreatment air, maka hal tersebut juga akan menjadi malapetaka bagi kehidupan, seperti tanah longsor, banjir dan lainnya. Kemudian apabila tidak ada air, maka Kita dan seluruh makhluk hidup akan mati, untuk itu air harus dimuliakan,” ucapnya.

See also  Kelas Orgasme Ternyata Seperti Ini, Berikut Penuturan Christopher Sang Penggagas

 

Mendagri Tito Karnavian menegaskan, Bali merupakan bagian dari Indonesia, karena itu Indonesia tanpa Bali menjadi hampa. Mungkin Jakarta merupakan Ibu Kota Ekonomi, IKN nanti akan menjadi Ibu Kota Politik dan Bali bisa menjadi Ibu Kota Tourism. Untuk itu, saat ini di DPR RI sedang dilakukan pembahasan terkait UU Provinsi Bali dan dalam UU Provinsi Bali tersebut, Kami (Kementerian Dalam Negeri, red) sudah menyiapkan pasal yang memperjuangkan pengakuan budaya, seni dan tradisi Bali, sehingga seni, budaya dan tradisi Bali, tidak tergerus oleh arus modernisasi serta kebijakan Pemerintah Pusat akan bisa berpihak di dalam menggurus seni, budaya dan tradisi Bali agar tetap lestari keberadaannya. “Ini penting mengingat Undang-Undang yang lama itu masih Bali-Nusra (Bali, NTB dan NTT),” tutup Mendagri. 

Sementara itu, Gubernur Bali, Wayan Koster dalam sambutannya menyampaikan, penyelenggaraan Pesta Kesenian Bali,  merupakan konsistensi dan komitmen Pemerintah Provinsi Bali dalam mengarusutamakan kebudayaan sebagai haluan pembangunan Bali, dengan Visi: Nangun Sat Kerthi Loka Bali, melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana, menuju Bali Era Baru. 

Pesta Kesenian Bali Tahun 2022, mengangkat tema Danu Kerthi: Huluning Amreta yang mengandung makna Memuliakan Air sebagai Sumber Kehidupan dengan menyajikan 8 materi pokok, yaitu: Peed Aya (Pawai), Rekasadana (Pergelaran), Gandarupa (Pameran), Utsawa (Parade), Wimbakara (Lomba), Kriyaloka (Lokakarya), Widyatula (Sarasehan), dan Adi Sewaka Nugraha (Penghargaan Pengabdi Seni). “Pesta Kesenian Bali berlangsung selama sebulan penuh, dan akan ditutup pada hari Minggu 10 Juli 2022,” ucapnya.

See also  Koster Tinjau Shortcut Terindah Titik 7D dan 7E, Miliki Jembatan Melingkar dan akan Tuntas Desember 2024

Prosesi pembukaan, ditandai dengan pemukulan gong, yang dilanjutkan dengan pawai Peed Aya dengan melibatkan Pemerintah Provinsi Bali, Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, duta Kabupaten/Kota se-Bali, Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri (STAHN) Mpu Kuturan Singaraja, Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Museum Pasifika, Bank Indonesia berkolaborasi dengan Lembaga Perbankan Bali, kemudian pawai Peed Aya juga dimeriahkan oleh Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali. Universitas Udayana, Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar, Universitas Hindu Indonesia Denpasar, Universitas Mahasaraswati Denpasar, Institut Teknologi dan Bisnis STIKOM Bali, Universitas PGRI Mahadewa Indonesia, SMKN 3 Sukawati dan SMKN 5 Denpasar. 

Untuk Pawai tahun ini, menampilkan 24 komunitas mewakili Pemerintah Kota/Kabupaten se-Bali, Lembaga Pendidikan Menengah dan Tinggi, serta BUMN/BUMD, melibatkan lebih dari 2.400 orang seniman. Banyaknya komunitas yang berpartisipasi dalam Pawai, walau dengan biaya swadaya, menunjukkan tingginya antusiasme masyarakat mengikuti Pesta Kesenian Bali, seiring Pandemi Covid-19 di Bali yang sudah landai dan stabil. (MBP1)

 

redaksi

Related post