Menuju Puncak Mangu, Menapaki Jejak Spiritual Raja Mengwi
by : Gendhis
MANGUPURA – baliprawara.com
Mengunjungi sebuah pura merupakan salah satu daftar bagi para wisatawan yang berkunjung ke Bali. Namun, tidak semua pura yang menjadi tempat suci bagi umat Hindu mudah dikunjungi, hal tersebut karena memang lokasinya yang bisa dibilang unik sehingga diperlukan tenaga ektra untuk mencapainya.
Salah satunya adalah Pura Pucak Mangu yang terletak di puncak Gunung Catur. Meskipun menjadi gunung tertinggi ke-4 di Bali, tapi terdengar asing bagi penduduk Bali sendiri. Namun, ketika kita bertanya tentang Pura Pucak Mangu, maka dengan senang hati mereka akan memberikan petunjuk jalan untuk mencapainya.
Mengapa Pura Pucak Mangu lebih terdengar akrab daripada Gunung Catur itu sendiri bagi orang Bali? Karena umat Hindu di Bali percaya bahwa pura tersebut adalah salah satu Pura Kahyangan Jagat dari sembilan pura yang tersebar di sembilan arah mata angin yang bertujuan untuk meramalkan serangan jahat dari segala arah dan mengusirnya.
Pura Pucak Mangu ini dipercaya sudah ada dari zaman megalitikum dengan bukti ditemukannya sebuah lingga besar. Selain itu juga menjadi tempat bertapa seorang Raja Mengwi, I Gusti Agung Putu yang kalah dalam peperangan. Setelah melakukan tapa brata di Pura Pucak Mangu ini, dia mendapatkan ilmu baru sehingga kembali berperang dan memenangkannya.
Daerah pegunungan yang masih masuk wilayah Badung dan Tabanan ini memiliki udara yang cukup segar, sehingga menjadi salah satu favorit bagi pecinta alam. Dengan ketinggian 2.096 mdpl, diperlukan waktu sekitar 2-3 jam untuk mendaki dengan jalur yang cukup nyaman, karena memang sudah terdapat jalur yang cukup jelas serta pepohonan yang cukup lebat, dan sesekali akan disambut dengan kabut sehingga akan memberikan kesejukan selama pendakian.
Terdapat empat pos perhentian di sini. Jalur di pos 1 dan 2 cukup bersahabat, namun, ketika memasuki pos 3 dan 4, maka jalur akan sedikit menantang, karena tanjakan semakin menjadi-jadi. Di jalur menuju pos 3 sendiri akan melewati jalanan setapak bekas tanah longsor, jadi pastikan hati-hati banget ketika melewatinya khususnya ketika hujan.
Memasuki jalur pos 4, tanjakan semakin menggila. Namun, kalian akan disuguhi dengan pemandangan Desa Plaga dari ketinggian yang tentu saja tidak boleh dilewatkan untuk diabadikan. Dengan tanjakan yang cukup menantang tersebut, maka rasa lelah pendakian akan terbayar ketika telah mencapai puncak yaitu dengan menikmati pemandangan Danau Bratan, sedangkan di sisi timur akan dimanjakan dengan pemandangan Gunung Batur dan Gunung Abang, namun tentu saja ketika tidak berkabut.
Secara keseluruhan untuk jalur pendakian di Gunung Catur ini sangat disarankan bagi pendaki pemula, karena termasuk bersahabat. (MBP14)