MJO yang Berada di Fase 4 Berkontribusi Terhadap Pembentukan Awan Hujan di Indonesia

 MJO yang Berada di Fase 4 Berkontribusi Terhadap Pembentukan Awan Hujan di Indonesia

Seorang warga dengan menggunakan payung saat kondisi hujan.

DENPASAR – baliprawara.com

Kondisi cuaca selama tiga hari dari 2-4 Februari 2025, secara umum berawan dengan potensi terjadi hujan ringan hingga lebat di sebagian besar wilayah Bali. Sementara, untuk suhu udara berkisar antara 21 – 33 °C, dengan kelembaban udara berkisar antara 65 – 95 %.

Sedangkan, untuk angin umumnya bertiup dari arah Barat Daya – Barat Laut dengan kecepatan berkisar antara 4 – 38 Km/Jam. Tinggi gelombang laut di Perairan Utara Bali berkisar antara 0.5 – 2 meter, di Perairan Selatan Bali berkisar antara 1 – 4 meter, di Selat Bali berkisar antara 0.75 – 2.5 meter dan di Selat Lombok berkisar antara 0.75 – 2.5 meter.

Menurut Kepala Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah III Denpasar, CAHYO NUGROHO, kondisi ini disebabkan oleh Madden Julian Oscillation (MJO) yang berada di Fase 4 (maritime continent), sehingga berkontribusi terhadap proses pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia. Selain itu juga terdapat Gelombang Rossby Ekuatorial di Wilayah Bali.

“Suhu muka laut di sekitar wilayah Bali umumnya berkisar antara 28 – 30°C. Massa udara basah terkonsentrasi mulai dari lapisan permukaan hingga lapisan 200 mb (12.000 meter),” katanya melalui keterangan tertulisnya, Minggu 2 Februari 2025.

Lebih lanjut kata dia, prediksi cuaca 3 hari kedepan secara umumnya berawan dan berpotensi terjadi hujan ringan – sedang di sebagian besar wilayah Bali. Untuk itu pihaknya mengimbau masyarakat agar waspada potensi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang berdurasi singkat di sebagian besar wilayah Bali serta ketinggian gelombang laut mencapai 2.0 meter atau lebih di Perairan Utara dan Selatan Bali.

See also  Antisipasi Omicron, Sekda Tinjau Kesiapan Gedung D di RSD Mangusada

“Masyarakat dihimbau agar tetap waspada dampak cuaca ekstrem seperti genangan air, banjir, tanah longsor dan pohon tumbang. Masyarakat umum, Nelayan dan Pelaku Kegiatan Wisata Bahari agar mewaspadai potensi peningkatan kecepatan angin di perairan utara dan selatan Bali. Masyarakat dihimbau agar tetap memperhatikan kondisi kesehatan dalam menghadapi kondisi cuaca ekstrem yang berubah-ubah,” ucanya. (MBP)

redaksi

Related post