Pengelola Objek Wisata Gantungkan Harapan pada Wisatawan Domestik
MANGUPURA – baliprawara.com
Tak hanya Tiongkok, pembatasan akses mobilitas warga antarnegara telah diterapkan di beberapa belahan dunia. Wabah virus Corona benar-benar telah menghantam industri pariwisata, tak terkecuali Indonesia khususnya Provinsi Bali. Pasar wisatawan luar negeri anjlok. Pengelola destinasi wisata pun kini harus bertahan dengan mengandalkan pasar domestik.
Barometer kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali, salah satunya adalah Pantai Kuta. Pantai Kuta sejak sebulan terakhir sepi wisatawan. Pedagang dan penyedia penyewaan papan surfing lebih banyak menghabiskan waktu menunggu wisatawan. Mereka sangat terpukul dengan anjloknya kunjungan wisatawan dan berharap pariwisata kembali normal.
Penurunan jumlah wisatawan juga terjadi di Pantai Melasti, Kuta Selatan. Apalagi sejak penutupan penerbangan dari dan ke Tiongkok. Meski demikian, pengelola kawasan wisata setempat masih bisa sedikit bernapas karena sekarang pantai ini banyak dikunjungi wisatawan domestik (wisdom).
Manajer Pengelola Kawasan Pantai Melasti Karnawa, Jumat (06/03/2020), mengungkapkan penurunan kunjungan wisatawan ke pantai ini bisa mencapai 60 persen dibandingkan sebelumnya. Salah satu indikatornya adalah wisatawan yang menggunakan pantai ini sebagai lokasi prewedding. Biasanya per hari ada 30 hingga 40 pasangan yang foto prewedding di sini. Tetapi sejak merebaknya virus Corona, angkanya turun drastis jadi 10 hingga 15 pasangan.
Beruntung, penurunan kunjungan wisatawan Tiongkok masih bisa ditutupi dengan pasar domestik. “Kunjungan wisatawan domestik malah naik. Sekarang bisa 2.000 orang per hari. Padahal sebelumnya hanya 1.500 orang sehari,” jelasnya.
Dia pun berharap kunjungan wisdom bisa stabil bahkan meningkat. Sebab hal ini setidaknya mampu menutupi kerugian akibat anjloknya pasar mancanegara. (praw2)