Pengusaha Transportasi Pariwisata Banting Setir Jual Dupa

 Pengusaha Transportasi Pariwisata Banting Setir Jual Dupa

DENPASAR – baliprawara.com

Pandemi Covid-19 menghantam sektor pariwisata Bali. Industri pariwisata lumpuh, terutama sejak pintu masuk dan objek wisata Bali tertutup untuk wisatawan.

Lumpuhnya industri pariwisata dirasakan pengusaha bidang transportasi pariwisata dan tirta yatra, Yogi Ananta Wijaya. Usahanya jalan di tempat. Lima minibus miliknya tak lagi beroperasi. Kalaupun ke luar, itu sekadar “dipanaskan” agar kendaraan tidak rusak. Akibat kondisi ini, Yogi terpaksa putar haluan. Agar bisa menghidupi keluarga dan para supir lainnya, ia kini berbisnis menyalurkan dupa.

Menurut pemilik jasa transportasi Namaste di Denpasar Barat ini, ia memulai menyalurkan dupa dari sekadar membantu temannya karena tidak ada pekerjaan dari sektor pariwisata. Usaha ini ditekuninya sekaligus membantu teman-teman driver lainnya yang bernasib sama. “Sektor pariwisata yang nol, jadi coba kita iseng-iseng bantu teman sekalian kita memberdayakan driver kita yang ada di sini supaya ikut masarin dupa ini. Jadi, biar ada pemasukanlah buat teman-teman driver yang nganggur di gudang,” kata Ketua United Bali Driver ini.

Untuk pemasaran dupa sampai ke luar bali, ia memanfaatkan medsos. Pasar luar Bali digarapnya lantaran ia terdorong untuk membantu teman-temannya di Jawa dan Sumatera mendapatkan harga dupa yang relatif murah.

Diakuinya, untuk stik dupa dari Tiongkok mengalami kendala dalam hal pengadaan. Tetapi untuk bahan baku lainnya bisa didapatkan dari Jawa. Namun demikian, untuk sementara stok dupa yang dimilikinya masih aman.

Dari usaha dupa yang awalnya hanya coba-coba, Yogi berharap saat situasi normal kembali, usaha dupanya ini menjadi sampingan. “Untuk saya pribadi sudah berkecimpung pada dunia pariwisata khususnya transportasi yang sudah bertahun-tahun, saya harap sih segera berakhirlah bencana Covid-19 ini supaya pariwisata kembali normal lagi,” kata Yogi. (praw6)

See also  Tera Ulang Penting Untuk Keselamatan Penerbangan

prawarautama

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *