Peringati Hari Sumpah Pemuda, BPK Wilayah XV Gelar Jalma Rasa : “Sumpah Kebangsaan” Muda Berbudaya

 Peringati Hari Sumpah Pemuda, BPK Wilayah XV Gelar Jalma Rasa : “Sumpah Kebangsaan” Muda Berbudaya

Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XV, Abi Kusno, S.Hum., M.E.M. (kanan) didampingi Kasubbag Umum Balai pelestarian Kebudayaan Wilayah XV, I Gusti Agung Gede Artanegara.

MANGUPURA – baliprawara.com

Memperingati hari sumpah Pemuda yang jatuh setiap tanggal 28 Oktober, Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XV, menggelar sejumlah kegiatan untuk menilik kembali sejarah kelahiran Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Semangat sumpah pemuda ini, pada hakikatnya menunjukkan sebuah semangat zaman dari sekumpulan orang terpelajar yang memiliki kesadaran akan sebuah cita-cita kebangsaan Indonesia sebagai bangsa berdaulat.

Menurut Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XV, Abi Kusno, S.Hum., M.E.M., gagasan besar ini dipersembahkan melalui rangkaian acara bertajuk, Jalma Rasa: “Sumpah Kebangsaan” Muda Berbudaya. Kegiatan ini kata Abi, menyarikan semangat kebaruan Sumpah Pemuda 1928, dan perubahan zaman menuju Indonesia Emas 2045.

Adapun Rangkaian acara yang digelar terdiri dari tiga kegiatan utama yakni, Berpacu Berbudaya Run, Kulakan Budaya, dan Muda Berbudaya Fest. Untuk Berpacu Berbudaya Run yang digelar di kawasan DTW Jatiluwih, memiliki makna bahwa dunia kini melaju dengan cepat, semua berlomba menjadi terdepan atau tergilas oleh zaman. Berpacu Berbudaya Run kata dia,  merupakan sebuah simbol dimana hari ini kita, dihadapkan pada pertarungan kebudayaan global.

“Hamparan Subak Jatiluwih akan menjadi latar kita berlari dengan riang gembira, meresapi, dan memaknai ulang Subak lebih dari sebagai warisan budaya dan menjadikannya sebagai titik tolak bangsa Indonesia menuju puncak kebudayaan dunia,” katanya didampingi Kasubbag Umum Balai pelestarian Kebudayaan Wilayah XV, I Gusti Agung Gede Artanegara, saat memberi keterangan kepada wartawan, Kamis 24 Oktober 2024.

Sementara untuk Kulakan Budaya, bermakna karena budaya yang selalu hadir dinamis, bergerak, dan berkembang pada semangat zaman yang terus beralih-ubah. Kulakan Budaya, kata dia, merupakan satu bentuk dari bagaimana sebuah ekosistem budaya tercipta untuk menopang keberlangsungan mahakarya budaya.

See also  Target 10 Ribu Pengunjung, TGIF by UNIVLOX Live 2023 Siap Getarkan Pulau Peninsula

“Melalui Kulakan Budaya, kami ingin menyampaikan bahwa dalam upaya menuju puncak mata rantai belantara kebudayaan dunia penting bagi kita untuk terus melakukan pertukaran ide, gagasan, maupun praktik kebudayaan sehingga akan terus tercipta kebaruan budaya,” ucapnya.

Terakhir Muda Berbudaya Fest, sebagai puncak rangkaian acara Jalma Rasa: “Sumpah Kebangsaan” Muda Berbudaya. Yang mana, Muda Berbudaya Fest ini, sebagai rangkaian pertunjukan budaya yang mengantarkan pada sebuah refleksi bersama atas semangat Sumpah Pemuda, dan langkah awal pembaruan dari “Sumpah Kebangsaan”. “Melampaui batas seremonial, puncak acara ini kami persembahkan untuk masa depan pemajuan Kebudayaan Indonesia,” bebernya.

Untuk diketahui, Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XV, merupakan satuan kerja di bawah Kementerian Kebudayaan yang memiliki visi untuk melestarikan warisan budaya dan memajukan kebudayaan di wilayah Bali dan sekitarnya. Tugas utama BPK Wilayah XV mencakup pelestarian cagar budaya, pengembangan objek pemajuan kebudayaan, perlindungan terhadap warisan budaya, melakukan fasilitasi pemanfaatan cagar budaya, serta pembentukan kemitraan dengan berbagai pihak. BPK Wilayah XV juga aktif dalam pendataan dan pendokumentasian cagar budaya sebagai bagian dari upaya menjaga kekayaan identitas budaya Indonesia.

Sebagai penggerak utama dalam pemajuan kebudayaan, Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XV berkomitmen untuk terus mendukung berbagai inisiatif yang bertujuan melestarikan, mengembangkan, dan memajukan kebudayaan, serta mengajak generasi muda untuk berperan aktif dalam pelestarian dan pemajuan budaya menuju Indonesia Emas 2045. (MBP)

 

redaksi

Related post