Pertahankan Tradisi, Desa Kedonganan Bagikan Ribuan Kg Daging Babi

 Pertahankan Tradisi, Desa Kedonganan Bagikan Ribuan Kg Daging Babi

MANGUPURA – baliprawara.com

Menyambut hari raya Galungan dan Kuningan, biasanya identik dengan tradisi mepatung daging Babi. Tradisi ini, selama ini masih tetap dipertahankan di sejumlah desa di Bali.

Seperti yang dilakukan di Desa Adat Kedonganan, kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Senin (17/2/2020), tradisi mepatung lewat pembagian daging babi kembali digelar Lembaga Pecingkreman Desa Adat (LPD) Kedonganan. Tradisi ini juga sebagi upaya untuk mengkampanyekan bahwa daging babi aman dikonsumsi. Hal ini menyusul maraknya kejadian babi mati yang terjadi di sejumlah daerah di Bali.

Pembagian daging babi yang rutin dilalukan setiap Hari Raya Galungan dan Kuningan kali ini mendapat pengawasan khusus dari Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung. Turut hadir pada kesempatan tersebut, Bendesa Agung, Kepala Dinas Pemajuan Masyarakat Adat (PMA) propinsi Bali.

See also  BPR KAS Gelar Bincang-bincang Bersama Media, Bahas Perekonomian Ditengah Pandemi Covid-19

Kepala LPD Desa Adat Kedonganan, Ketut Madra menjelaskan, pada tradisi ini, sebanyak 8400 kg daging babi dibagikan kepada 2802 krama desa adat Kedonganan. Masing-masing krama kata dia medapat sebanyak 3 kg daging Babi. “Selain membagikan daging babi, kami juga menyerahkan dana Rp 50 ribu dan sebanyak 5 kg beras organik khusus untuk krama ngarep,” ujarnya.

Menurutnya, tujuan dari kegiatan bagi-bagi daging babi ini untuk menjaga budaya dan adat mepatung serta meningkatkan budaya mebat serta meningkatkan budaya budaya lainnya menyambut Galungan dan Kuningan.

Ditemui disela kegiatan, Kepala seksi Pengamatan dan penyidikan penyakit hewan Dinas Pertanian dan Pangan Kab. Badung, Ketut Gunata menegaskan, daging babi yang dibagikan ke krama dan nasabah LPD Kedonganan sangat aman dan sehat untuk dikonsumsi. Pihaknya mewakili Kadis Pertanian dan Pangan mengatakan, melalui bidang kesehatan hewan, pihaknya sudah 5 kali Galungan dilibatkan dalam pengecekan hewan yang dibagikan di Kedonganan.

Meski demikian, pihaknya prihatin beberapa waktu lalu, di Badung ada babi yang mati, walupun jumlahnya tidak banyak. Oleh karennya pihaknya sudah melakukan pemeriksaan secara teliti terhadap hewan tersebut. Bahkan pengecekan sudah dilakukan sebelum babi dipotong dan juga terhadap daging yang telah dipotong. Pihaknya menegaskan kembali, daging babi sangat aman dikonsumsi asalkan dimasak dengan matang. “Jadi kami pastikan daging babi ini aman dan sehat untuk dikonsumsi,” tegasnya. (praw)

See also  Pemkot Denpasar Jajaki Kerjasama Penerapan Smart Water Management Sistem

prawarautama

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *