Pertemukan Buyer dan Seller, BWA Gelar 1st Bali Wedding Table Top
MANGUPURA – baliprawara.com
Untuk pertama kali di masa pandemi Covid-19, Bali Wedding Association (BWA), sebagai asosiasi yang menghimpun para pengelola acara pernikahan di Bali, mengadakan 1st Bali Wedding Table Top, di Conrad, Nusa Dua, Badung, Selasa (27/4/2021). Acara ini, secara langsung mempertemukan buyer dan seller, khususnya antara wedding organizer (WO) yang basednya di Bali sebagai buyer dan wedding venue sebagai seller.
Menurut Ketua BWA Bali, Sinly Anfeny, tujuan digelarnya acara ini, diadakan dalam rangka ulang tahun BWA yang ke-7. Selain itu, juga dalam rangka mempercepat pemulihan pariwisata Bali khususnya di industri wedding. Karena, sudah hampir 1,5 tahun, aktifitas dikerjakan secara online. Sehingga bagi mereka yang bekerja di bidang wedding, merasa tidak update. Karena tidak bertemu langsung, serasa tidak mendapat informasi dengan benar.
Tak hanya itu, untuk seller yang memiliki update produk, serta update harga, juga tidak bisa tersampaikan secara langsung. “Kadang kalau kirim email juga tidak terbaca,” katanya diesel acara. Sehingga, sejak era baru, dengan protokol kesehatan yang ketat dan sebagian besar telah divaksin. BWA berinisiatif dan memberanikan diri mengadakan acara yang dikemas B2B ini dengan mempertemukan 31 buyer dengan 31 seller. “Jadi seller ini mengharapkan WO untuk membantu lagi mereka jualan ke konsumen,” ucapnya.
Ia juga menegaskan, untuk keamanan di masa pandemi ini, ada sekitar 160 orang yang hadir dan semuanya telah melakukan Swab. Walau demikian, di dalam acara semua menggunakan masker.
Lebih lanjut kata dia, untuk kegiatan ini, apabila sambutannya cukup bagus dan hasilnya menggembirakan, maka pihaknya berencana akan membuat ini menjadi annual event. “Rencananya akan diadakan setiap tahun di bulan April. Kenapa April karena biasanya wedding bisnis agak sepi jadi semua bisa partisipasi,” ujarnya.
Dirinya melihat event ini sangat potensial untuk dikembangkan menjadi lebih besar. Dan bahkan bisa skala nasional, hingga internasional,” katanya. Inti acara ini juga membantu pengusaha WO di Bali. Sehingga yang diundang dalam acara, adalah semua WO based Bali. Tidak ada dari luar Pulau Dewata.
Namun tahun depan, jika semua sudah membaik dan kasus menurun. Serta mendapat tempat yang lebih besar untuk mengadakan event serupa. Tidak menutup kemungkinan yang menjadi seller, tidak hanya wedding venue saja tetapi juga catering, florist, hingga transport. “Jadi semua yang bersangkutan dengan wedding bisa menjadi seller dan yang menjadi buyer adalah WO baik dari Bali maupun luar Bali, bahkan WO asing yang potensial,” ucapnya. (MBP1)