Pujawali “Mejaba – Jro” di Pura Peninjoan

 Pujawali “Mejaba – Jro” di Pura Peninjoan

TABANAN – baliprawara.com
Pujawali “mejaba – jro” di Pura Dhang Kahyangan Pucak Peninjoan, Desa Adat Apuan, Baturiti, Tabanan berlangsung pada Buda Kliwon Wuku Dunggulan, 23 April 2025.
Bendesa Adat Apuan I Ketut Murtana, S.Sn. menyampaikan, pujawali di Pura yang berlokasi di Br. Tampakkarang, Desa Apuan itu datang tiap satu tahun sekali yaitu pada Buda Kliwon Sasih Kedasa. Pujawali kali ini secara kebetulan bertepatan dengan Hari Suci Galungan.

Dikatakan, sasuhunan Ratu Lingsir dan Ratu Mas Alit yang berstana di Pura Peninjoan memiliki hubungan erat dengan sesuhunan yang berstana di Pura Luhur Griya Taman Sari, Desa Adat Apityeh. Juga erat hubungannya dengan sasuhunan Ratu Alit Pura Anyar Mengwitani dan sasuhunan Pura Natar Sari Beringkit, Desa Adat Belayu, serta sasuhunan Dalem Peninjoan Kampial, Nusa Dua.
Penyarikan Pura Peninjoan I Wayan Suarya menyampaikan, aedan pujawali diawali dengan masucian ke beji pukul 16.00 Wita, kemudian nganteb pujawali pukul 21.00. Keesokan harinya, Kamis 24 April 2025 pukul 09.00, dilangsungkan prosesi penganyaran, ngelantur pangluwuran (kincang-kincung).
Bendesa Adat Apuan Ketut Murtana menambahkan, setiap pujawali sudah pasti disertai wali, wewali, dan balih-balihan. Sebab, pada awalnya pewayangan Ida Bathara Mas Alit merupakan cikal bakal Arja Cupak Apuan. Dramatari Arja Cupak Apuan pernah terkenal pada zamannya yakni sekitar tahun1963- 1985. Pragina atau seniman Arja Cupak Apuan generasi pertama hingga generasi berikutnya, seperti I Wayan Item, I Made Itim, I Nada, I Made Giri, I Made Wianta, I Wayan Radeg I Kerta, Nang Sambrig, I Lepos, I Baret, I Jelih, Ni Wayan Lendri, Ni Jaman, Ni Tambun, Ni Seben, Ni Rampin, Ni Ketut Ngayon, I Wayan Centeng, I Ribek, Ni Made Biru, Ni Luh Tunjung, Ni Gemplik, Ni Luh Gutri dll. Saat ini dilanjutkan oleh generasi berikutnya, I Ketut Murtana Cs. (MBP2)

See also  Unik, Ritual Mapedanan di Pura Bukit Sari Apuan

Redaksi

Related post