Ringankan Beban Krama, Desa Adat Tanjung Benoa Bagikan Daging Babi

 Ringankan Beban Krama, Desa Adat Tanjung Benoa Bagikan Daging Babi

MANGUPURA – baliprawara.com

Suasana berbeda terlihat di kawasan Desa Adat Tanjung Benoa, Senin (17/2/2020). Pasalnya, pada Senin sore, Krama desa Adat Tanjung Benoa, Kuta Selatan, Badung, memadati area masing-masing banjar. Dari pantauan dilokasi, ternyata krama Desa Adat Tanjung Benoa sedang besiap menerima pembagian daging Babi serangkaian hari raya Galungan.

Program pembagian daging ini ini bertujuan untuk meringankan beban kerama adat, saat merayakan hari raya Galungan. Sebab pada saat itu, pengeluaran kerama dirasa cukuplah besar.

Menurut Bendesa Adat Tanjung Benoa, Made Wijaya program tersebut dilahirkan atas dasar kebutuhan dan potensi yang ada di desa, atas kolaborasi bendesa, prajuru dengan LPD. Untuk kali ini, total daging babi yang dibagikan adalah sebanyak 1,600 kg bagi 800 KK kerama adat Tanjung Benoa. Tidak hanya itu, juga ditambah uang bumbu senilai Rp 50 ribu. “Masing-masing kerama adat mendapatkan jatah 2 kg daging babi. Ini merupakan program rutin bertepatan dengan hari raya Galungan,” terangnya.

See also  Jungle Bee Charity Cares for Bali

Selain untuk meringankan beban masyarakat, program tersebut juga untuk memupuk rasa kebersamaan. Sebab Tanjung Benoa yang memiliki potensi di sektor pariwisata, sudah tentunya harus memiliki rasa kebersamaan yang erat. Bukan dalam menerima saja, tapi juga menjaga wewidangan desa adat, baik prhyangan, pelemahan dan pawongan. “Kedepan kami mengajak agar semua desa adat untuk mendekatkan para kerama terkait apa yang menjadi tugas dan kewajiban bersama,” ajaknya.

Selain program di bidang pawongan, perhatian juga diberikan pihaknya di sektor prhyangan. Yaitu dengan menjaga keasrian lingkungan, salah satunya melalui program pelayanan sampah kepada masyarakat. Hal itu untuk yang memberikan keringanan kepada masyarakat, sekaligus untuk membuat kawasan pariwisata Tanjung Benoa tetap bersih.

Sementara Ketua LPD Tanjung Benoa, Nyoman Suriadi Mardana menerangkan, pembagian daging merupakan sinergi yang dibangun LPD dengan prajuru Desa Adat Tanjung Benoa. Selain itu pihaknya juga senantiasa bersinergi dan mendukung program desa adat, dalam upaya pelestarian adat, budaya dan agama. Salah satunya adalah program menyangkut Tri Hita Karana, baik pelemahan, prhyangan dan pawongan. “Ini program mepatung yang ke-8 kalinya, sejak tahun 2016. Kali ini kita bagikan total 1,600 kg daging babi kepada kerama adat Kedonganan,”terangnya. (praw1)

See also  Mahasiswa FH Unud gelar Seminar “Sempadan Pantai Teras Pariwisata Sanur”, Rangkaian MBKM Bina Desa Adat Intaran

prawarautama

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *