Sambangi Kantor DPD RI, Ratusan Massa Tuntut Pertanggungjawaban AWK Terkait Ucapan Kontroversi

 Sambangi Kantor DPD RI, Ratusan Massa Tuntut Pertanggungjawaban AWK Terkait Ucapan Kontroversi

DENPASAR – baliprawara.com

Selain aksi damai yang digelar di Monumen Puputan Klungkung, akibat kekecewaan terhadap Arya Wedakarna (AWK), ratusan massa dari 44 elemen Masyarakat Bali yang tergabung dalam Forkom Taksu Bali serta Bid Hukum Bali Metangi, mendatangi kantor DPD RI di Renon, Selasa (3/11). Masa yang sudah berkumpul sejak pukul 13.00 wita ini, ingin menuntut pertanggungjawaban AWK terkait ucapan kontroversi yang disampaikan belum lama ini. Orasi juga dilakukan masing-masing perwakilan dari 44 Elemen masyarakat yang turut berpartisipasi dalam aksi damai ini. 

Sulinggih Ida Nabe Sri Bhagawan Sila Dharma dari Griya Dalem Bantiran, Pupuan Tabanan, yang turut hadir dalam aksi damai ini menyampaikan kalau aksi ini digelar memang karena ada sebab. Namun demikian, Ida Nabe menyebutkan kalau masyarakat Bali sangat cinta damai. Dalam kesempatan tersebut, Ida Nabe hanya ingin menyampaikan dan meluruskan apa yang telah disampaikan AWK yang mengakibatkan kontroversi. “Terlalu banyak kontroversial yang disampaikan oleh seorang anggota DPD. Titiang wantah meluruskan tentang apa yang disampaikan AWK,” kata Ida Nabe.

Ketua Forkom Taksu Bali, Jero Mangku Wisna mewakili elemen masyarakat Bali, dalam orasinya meminta pertanggung jawaban atas ucapan yang disampaikan AWK yang diduga merendahkan harkat dan martabat masyarakat Bali. Pihaknya menyampaikan bahwa tim hukum Bali Metangi yang berjumlah 30 orang advokat sudah mendatangi Polda Bali untuk melakukan pelaporan terhadap pelanggaran dan pelecehan yang dilakukan AWK. 

Tak berhenti sampai disitu saja, hingga Rabu, tim masih akan melakukan pelaporan terkait berbagai kasus. Bahkan kata dia, kasus-kasus yang sebelumnya belum diungkap, juga akan disampaikan. Sedangkan,tim hukum di Bali dan di Jakarta yang tergabung dalam Tim Hukum Bali Metangi, juga akan melaporkan AWK ke Badan Kehormatan DPD RI di Jakarta. 

See also  RS Unud gelar Site Close Out Visit (SCOV) Uji Klinis BOOST-VC-0221

Sementara, Kadek Ganus, mewakili Masyarakat Nusa Penida yang turut hadir dalam aksi damai ini bersama elemen pecalang, Bendesa Adat, perbekel dan generasi muda, menyatakan sikap menolak AWK untuk menginjakkan kaki di tanah suci Nusa Penida dalam kapasitas apapun. “Masyarakat Nusa Penida Menolak dia (AWK-red), sebelum permasalahan ini clear,” ucapnya. (MBP1)

prawarautama

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *