Siswa SMK TI Bali Global Badung Masih Trauma Pasca Kecelakaan Bus, Kegiatan Kunjungan Industri Akan Dievaluasi
MANGUPURA – baliprawara.com
Kecelakaan Bus yang membawa siswa SMK TI Bali Global Badung, Rabu 8 Januari 2025 , di Batu Malang, menyisakan trauma bagi siswa. Terkait hal itu, pihak kepolisian turun tangan melakukan pengecekan kelayakannya seluruh kendaraan yang digunakan mengantar siswa mengikuti Kunjungan Industri.
Menurut Kepala SMK TI Bali Global Badung, I Made Indra Aribawa, hingga saat ini, pihaknya masih terus berkoordinasi dengan guru pendamping. Dikatakan Arimbawa, usai kecelakaan, seluruh bus yang mengantarkan kunjungan industri tersebut, telah diperiksa kelayakannya oleh pihak kepolisian. Dari hasil pemeriksaan, keempat bus akan dilakukan penggantian untuk memastikan keselamatan siswa saat kembali ke Bali.
Pihak Kepolisian kata Arimbawa, bahkan akan membantu mengawal empat bus tersebut sampai ke Bali. “Menurut info yang saya dapat, memang ada beberapa kendala dari bus, sehingga pihak kepolisian menilai itu tidak layak. Saya bersyukur dengan adanya pemeriksaan sehingga lebih meyakinkan siswa akan selamat sampai Bali,” kata Aribawa, Kamis 9 Januari 2025.
Meski demikian, ia pun mengaku sebelum keberangkatan pihak travel telah menyampaikan kelayakan bus beroperasi. Tak hanya hasil KIR yang dimiliki, termasuk juga SIM pengemudi. Selama ini kata dia, travel yang membawa rombongan siswa ini, sebelumnya telah diajak kerjasama sebanyak dua kali. Memang diakui, saat kunjungan industri kali ini, naas dialami satu Bus. “Sebelumnya travel ini memang sudah pernah kami ajak kerjasama, kali ini kami kembali ajak bekerja sama,” terangnya.
Kunjungan industri yang digelar sekolah tersebut menurut Arimbawa, sejatinya tidak diwajibkan atau tidak ada paksaan. Bahkan sebelum keberangkatan, siswa diminta untuk mendapatkan persetujuan dari orang tua. Dari total 190 siswa kelas XI, yang setuju berangkat sebanyak 157 orang, dan satu orang siswa sakit sebelum berangkat. “Memang tidak ada paksaan dari kami,” tegasnya.
Kunjungan industri ini kata Arimbawa, memang menyasar industri di luar Bali untuk mencari industri yang kapabel. Karena kata dia, untuk industri yang kapabel, sebagian besar berada di luar Bali.
Kedepan ia menyebutkan, akan dipikirkan kembali kegiatan kunjungan tersebut. Bahkan ada opsi untuk mengundang industri untuk memberikan pembelajaran kepada siswa. Sehingga dapat meminimalisir adanya resiko.
Dari informasi terakhir, kondisi siswa memang masih mengalami trauma. Terutama semua siswa yang ada di rombongan bus yang mengalami kecelakan. (MBP)