Teknik Sipil PNB Gelar Workshop dan FGD, Matangkan Kurikulum Program D2 Jalur Cepat
- News Pendidikan
- redaksi
- 17/11/2021
- 5 minutes read
MANGUPURA – baliprawara.com
Masih dalam rangka link and match kurikulum untuk memulai program Diploma Dua (D2) Jalur Cepat Fondasi, Beton dan Pengaspalan Jalan, Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali (PNB), kembali mengundang pihak SMK, Kontraktor, Konsultan, Asosiasi Gapensi dan Asosiasi INKINDO, Selasa 16 November 2021. Kegiatan ini, diisi dengan kegiatan lokakarya Penyusunan Pembelajaran Metode Khusus (Case Method) dan Desain Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning), serta kegiatan Focus Group Discussion Pengembangan Kerjasama dengan Penyusunan Rencana Operasional Kerjasama dalam Implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Ketua Panitia Pelaksana D2 Jalur Cepat, l Ketut Sutapa, menyampaikan, di hari kedua ini , pemateri yang dihadirkan diantaranya dari kontraktor PT Sanur Jaya Utama yang fokus di bidang pengaspalan jalan, Serta pihak konsultan Belo Desain Studio yang menangani pekerjaan perencanaan. Dari informasi yang disampaikan, diberikan pemahaman-pemahaman bagaimana metode yang dilakukan nantinya pada perkuliahan magang pada program D2 jalur cepat ini.
Pihaknya mengkonsep, dalam satu tahun, pada magang pertama dilakukan di konsultan, kemudian untuk magang kedua dilakukan di kontraktor. Konsep magang di dua tempat ini penting dilakukan karena setelah melihat kurikulum di SMK di bidang Bangunan. Sehingga dalam penyusunan kurikulum ini, pihaknya ingin mengakomodir kedua bidang yang ada di SMK yang diajak kerjasama. “Dengan dua magang semester ini, harapannya siswa SMK yang akan melanjutkan ke Program Diploma Dua Jalur Cepat , memiliki kompetensi. Jadi fokusnya adalah di bidang pelaksanaan dan pengawasan,” bebernya.
Sementara, lokakarya Penyusunan Pembelajaran Metode Khusus (Case Method) dan Desain Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning), menghadirkan 3 pembicara diantaranya, Dr. Ir. I Gusti Agung Adnyana Putera, DEA., I Putu Gede Cahyadi Putra, ST., Gede Indra Atmaja, ST. Sedangkan kegiatan Focus Group Discussion Pengembangan Kerjasama dengan Penyusunan Rencana Operasional Kerjasama dalam Implementasi MBKM, menghadirkan 3 pembicara diantaranya, Ketua BPD Gapensi Provinsi Bali, Wayan Adnyana, Ketua INKINDO Provinsi Bali, Ir. Ketut Gupta, CV Rusma Indah, I Gede Rustiawan.
Ditemui usai FGD, Ketua Umum BPD Gapensi Provinsi Bali, Wayan Adnyana, sangat menyambut baik Program D2 Jalur Cepat Fondasi, Beton dan Pengaspalan Jalan. Karena menurutnya, program ini sangat menarik. Pasalnya, dalam pengembangan prodi ini dilakukan sharing kerjasama antara perguruan tinggi dan Industri. Sehingga nantinya, lulusan dari D2 Jalur Cepat ini, betul-betul akan menghasilkan SDM yang siap kerja. “Tentu ini kami support sekali, mudah-mudahan ini memang bisa secepatnya dimulai, dan izinnya bisa cepat keluar. Kami dari Gapensi sangat menunggu hal ini. tentu program ini sangat menarik,” ucapnya.
Hal senada disampaikan oleh Ketut Gupta, selaku Ketua INKINDO Bali. Pihaknya mengaku sangat mendukung dibukanya program D2 Jalur Cepat ini. Karena SDM di bidang ini sangat dibutuhkan, terutama tenaga-tenaga terampil tidak hanya di jasa konstruksi fisik, namun di konsultan juga sangat dibutuhkan. Sepeti juru gambar, Juru ukur, estimator dan sebagainya, sangat penting.
Seperti diketahui, pemerintah saat ini tengah menggalakkan daya saing, tentu D2 ini salah satu solusi untuk meningkatkan kapasitas siswa yang baru tamat SMK untuk diberikan tambahan pengetahuan, teknologi dan inovasi inovasi yang sangat bermanfaat. Sehingga mereka akan siap terjun ke dunia industri terutama jasa konsultan. “Kalau tidak begitu, kita sebagai jasa konsultan yang merupakan bagian dari industri akan kalah bersaing dengan usaha lain dari luar bali,” ujarnya
Pada kesempatan sama, I Gede Rustiawan dari CV Rusma Indah, menyampaikan dengan dibentuknya D2 ini, pihaknya sangat siap mendukung. Karena pihaknya di konsultan sangat membutuhkan anak-anak yang bergerak di dunia jasa konstruksi. “Artinya anak-anak yang dibutuhkan adalah mereka yang siap pakai. Kami sebagai konsultan yang bergerak di arsitektur Bali, sangat membutuhkan. Untuk itu anak-anak ini harus mulai diasah dari mentalnya, ilmunya supaya siap di dunia kerja,” ucapnya.
Tak hanya dari Asosiasi dan Konsultan, pihak mitra SMK juga menyambut baik program D2 yang dikembangkan di Teknik Sipil PNB. Seperti yang disampaikan Wakil Kepala Sekolah Bidang HIM, SMKN 3 Singaraja, I Made Suwartana SPd. MPd., dari tujuan dibentuknya program ini adalah untuk meningkatkan kompetensi siswa. Sehingga kompetensi siswa nanti bisa memenuhi kebutuhan dari industri. “Kami sangat mendukung program D2 Fast Track ini,” katanya di sela mengikuti workshop.
Hal senada disampaikan I Gede Darma Sancita,ST., selaku Ketua LSP SMKN 1 Denpasar dan Guru Teknik Konstruksi dan Properti SMKN 1 Denpasar. Dengan program D2 Jalur Cepat ini, mudah-mudahan kebutuhan tenaga teknis bisa terpenuhi, dan siswa-siswa bisa mencapai apa tujuan dari program ini. “Keuntungan dari program ini, selain karena waktu studi yang pendek, juga dari segi biaya yang, lebih sedikit,” katanya menambahkan. (MBP1)