Terapkan Sistem Tanam Legowo, Tingkatkan Efisiensi dan Kualitas Produksi Padi
MANGUPURA – baliprawara.com
Wakil Bupati (Wabup) Badung I Ketut Suiasa menghadiri acara penanaman benih padi di lahan Subak Delod Sema, Kelurahan Sading, Badung, Senin (31/5/2021). Turut hadir Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bali Drh. I Made Rai Yasa, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan I Wayan Wijana, Camat Mengwi I Nyoman Suhartana, Lurah Sading IB Rai Pujawatra dan anggota subak lainnya.
Wabup Suiasa pada kesempatan tersebut mencoba menanam benih padi dengan sistem tanam legowo. Yakni dengan menggunakan alat Transplanter yang merupakan alat penanam bibit dengan jumlah, kedalaman, jarak dan kondisi penanaman yang seragam.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan I Wayan Wijana menjelaskan sistem tanam legowo merupakan cara tanam padi sawah dengan pola beberapa barisan tanaman yang diselingi satu barisan kosong. Tanaman yang seharusnya ditanam pada barisan yang kosong dipindahkan sebagai tanaman sisipan di dalam barisan. Dengan menerapkan sistem tanam padi jajar legowo adalah untuk mempermudah proses pengendalian hama penyakit serta penyiangan gulma dan tidak mengurangi hasil produksi karena lorong pada sistem tanam padi jajar legowo akan mengurangi tempat tumbuh padi. “Sistem ini memiliki kelebihan jumlah populasi tanaman meningkat, memudahkan perawatan dan pemeliharaan, menekan serangan hama dan penyakit, hemat biaya pemupukan dan meningkatkan produksi dan kualitas gabah,” jelasnya.
Wakil Bupati Badung Suiasa pada kesempatan tersebut mengatakan, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian sangat tepat dibutuhkan oleh pertanian karena balai tersebut melakukan penelitian terhadap apa yang akan dibutuhkan serta persoalan yang akan muncul dimasa yang akan datang dihadapi oleh para petani. “Kami ingin hadir di tengah- tengah para petani guna melakukan penanam bibit padi di Subak Delod Sema Sading dengan menggunakan teknologi modern yang bernama Transplanter, ini sangat menolong petani karena teknologi ini sangat efisiensi waktu dan tenaga karena 1 mesin ini bisa menggantikan 20 orang apabila dikerjakan secara manual dan sistem penanamannya terlihat lebih rapi dan teratur,” ujar Wabup suiasa.
Lebih lanjut Wabup mengatakan dengan keterjaminan pertumbuhannya lebih baik sehingga membuat kualitas gabah lebih bagus. Kedepannya petani di Badung agar selalu didorong agar semuanya bisa menggunakan teknologi secara gradual dan bertahap sehingga seluruh petani di Badung menjadi petani yang unggul untuk mewujudkan pertanian yang maju, mandiri dan modern. “Pemkab Badung bersama dinas terkait akan selalu hadir di tengah- tengah para petani Kabupaten Badung sehingga dapat menghasilkan produksi pertanian yang nilai lebih kedepannya. Saya berharap nantinya dengan ditanamnya bibit padi dengan sistem ini hasil pertanian yang didapatkan mampu meningkatkan perekonomian dari para petani,” imbuhnya. (MBP)