Terdampak Banjir, Rai Mantra: Perlu Kepedulian Perbaikan Pura Musen Kesiman

DENPASAR – baliprawara.com

Air bah yang datang dari hulu Sungai Ayung, Rabu (9/9) dinihari mengakibatkan sejumlah bangunan di Pura Musen Kesiman Denpasar rusak parah.

Selain bangunan balai panjang, palinggih bersejarah dan tembok panyengker di Pura Musen Kesiman juga hilang tergerus banjir.

Warga sekitar mengatakan peristiwa itu baru diketahui saat hendak ke pura untuk persembahyangan Hari Pagerwesi.

“Tiba di Pura Musen saya lihat tembok panyengker ambrol, Palinggih Ratu Niang Sakti hilang dan bale panjang juga lenyap. Padahal, balai panjang ini baru dan juga Pura Batu Prau turut tersapu banjir,” ujarnya.

Air sungai diperkirakan meluap hingga ke halaman pura. Musibah juga menyebabkan bale kulkul di depan Pura Dalem Kesiman hanyut diterjang banjir.

Penyarikan Desa Adat Kesiman, I Gede Oka Adnyana Putra yang ditemui di lokasi mengatakan musibah air bah ini mengakibatkan balai panjang dan palinggih yang merupakan situs bersejarah dan penyiraman (pemandian) Ida Bhatara hanyut terbawa air bah.

Atas peristiwa ini, pihaknya akan bahas dulu di intern Desa Adat Kesiman untuk langkah selanjutnya. Menurutnya kerugian atas kejadian ini cukup besar, miliaran rupiah.

Pantauan Senin (15/9) kondisi pura sangat memprihatinkan. Menurut warga perlu waktu dan biaya cukup besar untuk memulihkan kondisi pura. Lingkungan sekitar pura tampak rusak parah.

Anggota DPD RI Perwakilan Bali I.B. Rai Dharmawijaya Mantra mengaku prihatin atas peristiwa itu. Apalagi di lokasi bencana ada situs bersejarah yang turut lenyap terbawa banjir.

“Upaya pemulihan harus bisa segera dilakukan agar warga bisa kembali melakukan kegiatan keagamaan di pura seperti sediakala,” ujar Rai Mantra.

Ke depan, tambah mantan Walikota Denpasar ini perlu langkah-langkah antisipasi sehingga peristiwa seperti ini tidak sampai terulang. “Yang penting sekarang ini langkah apa yang harus dilakukan untuk perbaikan pura,” ujar Rai Mantra. (MBP2)