Wakili Badung di PKB XLV 2023, Sekaa Gong Dharma Laksana Terima Penghargaan
MANGUPURA – baliprawara.com
Sekaa Gong Dharma Laksana Banjar Bersih, Desa Darmasaba, Abiansemal, menerima penghargaan saat penutupan Festival Seni Budaya (FSB) serangkaian HUT ke-14 Mangupura tahun 2023, di Panggung Terbuka Sisi Utara Balai Budaya Giri Nata Mandala, Puspem Badung, Kamis 16 November 2023 malam. Penghargaan ini diberikan atas sumbangsih menjadi perwakilan dari seniman-seniman Badung yang sudah tampil di PKB XLV 2023.
Sekaa Gong Dharma Laksana di PKB XLV 2023, menjadi kontingen Badung untuk Parade Gong Kebyar Dewasa. Untuk diketahui, Badung mengikuti seluruh materi yang diberikan oleh panitia PKB mulai dari Peed Aya (pawai), Wimbakara (lomba), Utsawa (Parade), Rekasadana (pagelaran). Total tim yang diterjunkan adalah sebanyak 23 sekaa, sanggar, dan komunitas seni.
Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung, I Gde Eka Sudarwitha mengungkapkan, pemberian penghargaan kepada seniman Badung yang sudah tampil di PKB XLV tahun 2023, mengambil momen penutupan Festival Seni Budaya HUT ke-14 Mangupura. Adapun tujuannya adalah sebagai momentum bertemunya pimpinan daerah dengan seniman yang merupakan bagian dari masyarakat Badung. Para seniman yang terlibat pada Festival Seni Budaya ini, merupakan seniman enam kecamatan yang ada di Gumi Keris.
“Untuk para seniman duta Badung yang tampil di PKB tahun 2023, sebetulnya dari sisi program dan penganggaran saat mereka akan tampil, kita sudah clear. Nah untuk pemberian penghargaan ini, kami berinisiatif mengambil momen saat HUT Mangupura sebagai momentum bertemunya Bapak Bupati dan pimpinan daerah lainnya dengan para seniman. Karena Badung dengan ibu kota Mangupura ini adalah satu kesatuan masyarakat yang bertempat tinggal di Badung, termasuk di dalamnya seniman,” ujarnya.
Mantan Camat Petang ini melanjutkan, pemberian penghargaan tersebut sebagai bentuk apresiasi atas kerja keras para seniman Badung yang sudah menampilkan sajian seni terbaik di ajang PKB. “Sesungguhnya bagi seniman yang dapat kesempatan tampil di PKB itu adalah suatu gengsi yang luar biasa, dan memang perlu dihargai. Penghargaan ini atas kerja keras mereka tampil di PKB. Karena untuk menampilkan sebuah karya seni yang berkualitas, perlu persiapan, gagasan, dan latihan yang matang,” kata Sudarwitha.
Lebih lanjut Sudarwitha mengungkapkan, pihaknya mendorong dan memastikan pemerataan penunjukan sekaa, sanggar, maupun komunitas seni dari seluruh kecamatan untuk mewakili Badung ke PKB setiap tahunnya. “Kalau perkembangan seni dahulu, katakanlah berbicara mengenai gong kebyar memang didominasi oleh Badung tengah dan selatan. Sedangkan di Badung utara ada tokoh seperti drama gong dari waktu ke waktu. Namun saat ini sudah kita dorong agar perkembangan seni merata di Badung,” jelasnya.
Untuk mendorong pemerataan tersebut, kata Sudarwitha, telah dibuatkan jadwal atau pemetaan penunjukan sekaa, sanggar, maupun komunitas seni selama lima tahun per kecamatan. Sehingga dalam lima tahun, para camat di Badung sudah memiliki proyeksi untuk menyiapkan wakil yang akan ditunjuk.
“Semisal untuk di Petang tahun 2024 mewakili Gong Kebyar Dewasa, tahun 2025 baleganjur, dan seterusnya sampai lima tahun. Jadi dari awal Pak Camat sudah punya proyeksi. Sehingga masing-masing kecamatan itu bisa rolling kesenian yang akan ditampilkan. Ini akan mendorong pemerataan seni,” ucap Sudarwitha. (MBP/a)