Yogi Arya Kembali Sumbang Disinfektan Organik dan Hand Sanitizer Herbal di Pedungan
DENPASAR – baliprawara.com
Anggota DPRD Kota Denpasar dari Fraksi Nasdem, Made Yogi Arya Dwi Putra kembali sumbangkan sebanyak 15 galon atau 375 liter cairan Disinfektan organik berupa Eco Enzim kepada kelurahan Pedungan, Senin (6/4). Penyerahan disinfektan ini diterima langsung oleh Lurah Pedungan, Anak Agung Gede Oka, S.E., dikantornya.
Sebelumnya, pada Minggu (5/4), Yogi Arya juga melakukan penyemprotan disinfektan di kawasan Pedungan. Tidak hanya itu, pihaknya juga menyerahkan sebanyak 475 liter disinfektan organik kepada Perbekel Pemogan I Made Suwirya di kantornya.
Hingga saat ini, pihaknya sudah menyumbangkan sekitar 750 liter disinfektan organik dan 50 liter hand sanitizer herbal di wilayah kelurahan Pedungan serta 475 liter di desa Pemogan.
Pemberian disinfektan organik ini menurut Yogi, dilakukan untuk meminimalkan paparan zat kimia akibat penggunaan disinfektan berbahan kimia yang dilakukan secara terus menerus. “Kami akan terus bergerak menyalurkan disinfektan organik ini untuk mengurangi penggunaan disinfektan berbahan kimia,” pungkasnya.
Untuk menggalakkan program pencegahan penyebaran Covid-19 ini, Yogi Arya juga aktif menjalanin komunikasi dengan Sekehe Teruna Teruni (STT). Yakni dengan cara mengurangi kegiatan STT dan menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan dengan ikut menyemprotkan desinfektan organik. “Kami juga terus jalin komunikasi dengan STT,” katanya.
Disinfektan organik ini kata dia, dibuat dengan menggunakan bahan yang ramah lingkungan, yang dihasilkan dari limbah buah dan sayur, dicampur air dan gula aren. Eco Enzim ini lanjut Yogi, aman jika terkena tubuh manusia bahkan harganya juga relatif murah dan setiap orang bisa membuatnya.
“Penggunaan eco enzim untuk membunuh bakteri dan virus sudah dibuktikan dalam kajian ilmiah yang dilakukan oleh komunitas Eco Enzim Indonesia dan komunitas lingkungan lainnya. Bahwa Eco Enzim juga dapat digunakan sebagai antiseptik organik yang dapat melindungi manusia dari serangan virus dan bakteri berbahaya,” bebernya. (praw5)