Pembongkaran dan Pemindahan Breakwater Eksisting Akan Awali Penataan Pantai Kuta-Legian-Seminyak

 Pembongkaran dan Pemindahan Breakwater Eksisting Akan Awali Penataan Pantai Kuta-Legian-Seminyak

Gambar ilustrasi penataan pantai Kuta, Legian, dan Seminyak.

MANGUPURA – baliprawara.com

Pasca keluarnya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) Nomor: 004/SPMK/Bws 15.7.2/2024 tanggal 4 November 2024, terkait pelaksanaan pekerjaan Package 2 (Kuta – Legian – Seminyak Beach Conservation Works), pihak Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida, menggelar sosialisasi, Rabu 20 November 2024 di kantor Kecamatan Kuta. Sosialisasi terkait proyek penataan pantai Kuta-Legian-Seminyak, dengan nilai kontrak sekitar Rp 267 miliar yang bertujuan memperkuat garis pantai di kawasan wisata ini, disampaikan pihak Adhi – Minarta, JV selaku pelaksana, dan dihadiri Sekretaris Camat Kuta, Lurah Kuta, Lurah Legian, Bendesa Adat Kuta, para stakeholder terkait di Kuta.

Dari sosialisasi tersebut, disampaikan terkait lingkup pekerjaan yang akan dilakukan diantaranya, pembongkaran dan pemindahan struktur eksisting dengan luas 7.077 m3. Kemudian, pengisian Pasir dengan total volume 610.000 m3, penimbunan Pasir ke Stokpile permanen Mertasari (Sanur) dengan volume 140.000 m3. Selain itu, dilakukan pembangunan breakwater atau pemecah gelombang lepas pantai yang baru sebanyak 4 buah, modifikasi pemecah gelombang yang ada sebanyak 1 buah, serta perpanjangan gorong-gorong di 1 Lokasi.

PPK Sungai Pantai II BWS Bali-Penida, Danang Raditya menyampaikan, pekerjaan proyek ini akan dilakukan selama dua tahun, dimulai dari November 2024 hingga tahun 2026. Danang menjelaskan, untuk tahap awal proyek di bulan Desember ini, akan ada pembongkaran sand stopper (penahan pasir) yang berada di kawasan pantai Sekeh, di dekat Bandara Ngurah Rai. Untuk material pembongkaran, akan digunakan kembali dan ditempatkan sementara di dekat lokasi pembongkaran.

Kemudian pembongkaran juga dilakukan untuk breakwater existing yang berada di belakang discovery mall. Dalam proses pembongkaran kata dia, tentu harus memperhatikan kondisi pasang surut air laut. Karena dalam proses pengerjaan, akan menempatkan alat berat. “Kita sudah pegang tabel untuk pasang surut air laut. Dari tabel tersebut bisa kita petakan jam kerjanya,” kata Danang saat ditemui usai sosialisasi, Rabu 20 November 2024 siang.

See also  Serma Dewa Sabet Emas di SEA Games 2022 Vietnam
Suasana sosialisasi pelaksanaan pekerjaan Package 2 (Kuta – Legian – Seminyak Beach Conservation Works), di kantor Kecamatan Kuta, Rabu 20 November 2024.

Pihak BWS Bali-Penida kata Danang, telah melakukan kunjungan ke lokasi tambang (kuari) untuk memastikan ketersediaan material andesit dan limestone, yang akan digunakan dalam proyek. Sementara, untuk distribusi material akan dimulai sekitar Maret atau April 2025.

Material yang datang melalui jalur laut akan langsung ditempatkan di area dekat breakwater, sedangkan material dari jalur darat akan diletakkan di lokasi pengerjaan yang telah disiapkan. “Kami akan menggunakan dua jalur distribusi, yaitu darat dan laut, untuk mempercepat suplai material. Jalur darat terbatas oleh kepadatan lalu lintas di Kuta, sehingga jalur laut menjadi alternatif utama,” tambahnya.

Terkait jalur distribusi material, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan perangkat desa dan instansi terkait untuk memastikan agar jalur akses alat berat tidak mengganggu aktivitas masyarakat. Sementara, saat pengerjaan, keselamatan kerja akan menjadi prioritas utama. Tim proyek akan memasang pembatas di area pengerjaan untuk meminimalkan risiko kecelakaan. “Kami berharap aktivitas masyarakat tetap berjalan meskipun tidak seoptimal biasanya. Setelah beberapa ruas selesai, area akan kami bersihkan agar aktivitas kembali normal,” jelasnya.

Proyek ini direncanakan berlangsung dalam tiga area pengerjaan utama dengan durasi pengerjaan bertahap hingga 2026. BWS Bali-Penida optimistis proyek ini dapat selesai sesuai jadwal, dan memberikan manfaat maksimal bagi kawasan pantai Kuta-Legian-Seminyak, baik dari segi perlindungan garis pantai maupun dukungan terhadap pariwisata Bali.

Mengingat lokasi penataan berada di kawasan pariwisata Kuta, Legian, dan Seminyak, menjelang akhir tahun 2024, dipastikan akan ada banyak event menyambut tahun baru. Oleh karena itu, pihaknya akan melakukan penyesuain pekerjaan selama momen itu.

See also  1.475 Peserta Ikuti UTBK UNud Program Profesi, Pascasarjana, Dan PPDS

Apabila nantinya dibutuhkan pola kerja atau penambahan shift dan pengaturan jam kerja, itu akan disesuaikan lebih awal. Namun, dalam pengerjaan breakwater, tentu tidak bisa mengikuti jam kerja normal. Karena kondisi pasang surut air laut, bisa terjadi pada pagi hari, siang, bisa juga malam atau subuh. “Kita juga sudah sampaikan jika kita membutuhkan pola kerja atau penambahan shift akan kita koordinasikan lebih awal, jadi agar jam kerjanya juga tidak mengganggu aktivitas masyarakat,” ucapnya.

Sekcam Kuta, Made Agus Suantara menyampaikan bahwa pengerjaan proyek dilaksanakan fleksibel, menyesuaikan dengan kondisi dilapangan. Tentu dengan mempertimbangkan situasi saat Nataru, Tahun Baru maupun upacara agama. Pihak proyek diharapkan menjalin komunikasi yang intens untuk saling sinergi di lapangan, agar pengerjaan dapat dilakukan maksimal. Pihak proyek juga diminta menyediakan tempat relokasi penambatan perahu nelayan, sebelum menyentuh titik terkait.

Dalam kesempatan yang sama, Bendesa Adat Kuta, Komang Alit Ardana menyatakan dukungannya terhadap proyek pembangunan breakwater yang direncanakan oleh BWS Bali-Penida. Dia juga menekankan pentingnya pelaksanaan proyek yang sesuai dengan hasil sosialisasi serta koordinasi yang terus dilakukan selama proses pengerjaan.

“Kami selaku masyarakat Desa Adat Kuta mendukung kegiatan ini karena kami sudah mengetahui dan melihat langsung kondisi pantai yang sangat mengkhawatirkan, terutama akibat abrasi. Harapan kami, pengerjaan ini berjalan sesuai dengan apa yang disosialisasikan hari ini. Koordinasi harus tetap menjadi prioritas,” pungkasnya. (MBP)

 

redaksi

Related post