Bulan Bung Karno, Pemkab Tabanan Merawat Pertiwi Taman Gumi Banten di Pura Luhur Batukau

 Bulan Bung Karno, Pemkab Tabanan Merawat Pertiwi Taman Gumi Banten di Pura Luhur Batukau

Merawat Pertiwi Taman Gumi Banten di Pura Luhur Batukau, Jumat, 7 Juni 2024.(Ist)

TABANAN, – baliprawara.com

Serangkaian perayaan Bulan Bung Karno yang dirayakan setiap bulan Juni, dan bertepatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Pemerintah Kabupaten Tabanan di bawah komando Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya.,S.E.,M.M, gelar kegiatan “Merawat Pertiwi Taman Gumi Banten” , atau kegiatan penanaman pohon upakara, di Areal Pura Luhur Batukau, Desa Wongaya Gede, Kecamatan Penebel, Tabanan, Jumat, 07 Juni 2024.

Giat Merawat Pertiwi tak hanya diisi aktivitas penanaman tanaman upakara dan dapur hidup di areal Pura Batukau, namun juga wujud komitmen menjaga Daerah Bebas Rabies, serta peninjauan pembangunan di Pura Beji dan penyerahan dana hibah kepada masyarakat di wantilan Pura Luhur Batukau.

Untuk Giat Merawat Pertiwi termasuk vaksinasi rabies, ditargetkan sebanyak 50 ekor anjing lokal, sementara penanaman tanaman Upakara dan Dapur Hidup, terdiri dari 48 pohon (Jeruk Limo, Purut, Daun Salam, Tingkih, Pangi, Bunut dan Beringin) di mana, tanaman pohon jeruk limo saat itu ditanam langsung oleh Bupati Sanjaya. Selanjutnya yaitu 137 tanaman pohon buah-buahan seperti alpukat, durian, mangga, kelengkeng, sawo kecik dan pohon cempaka dan dilanjutkan dengan tanaman dapur hidup seperti kunyit, jahe, kencur, laos, cabai dan sereh. 

Momen yang bertepatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia ini menjadi lebih istimewa, terutama dalam meningkatkan kesadaran dan kepedulian memperbaiki lingkungan secara berkelanjutan. Di mana dalam pelaksanaannya, melibatkan berbagai pihak maupun masyarakat luas, diantaranya keterlibatan para ibu-ibu PKK dan Kelompok Wanita Tani dalam prinsip berdikari di bidang perekonomi dengan menjual produk UKMnya, juga turut serta dari para kepala OPD, dengan tema ngrombo untuk menanam pohon upakara dan tanaman dapur hidup yang nanti akan bermanfaat bagi masyarakat sekitar Pura Batukau dan masyarakat Wongaya Gede, Penebel.

See also  UNESCO Resmikan Subak Bengkel Sebagai Ecohydrology Demonstration Site Unesco 

“Merawat alam lingkungan kita implementasikan, salah satunya dengan merawat pertiwi, ini bukan hanya  menanam pohon upakara bumi banten, jadi Areal Batukau ini sangat suci, memang kita jaga kesakralan dan kesuciannya, di mana salah satunya juga kita edukasi masyarakat bagaimana menjaga alam lingkungan dengan menanam pohon-pohon bermakna,” jelas Sanjaya.

Rasa bangga disampaikan Sanjaya saat itu, di mana kebersamaan yang terjalin dalam menjaga alam juga merupakan wujud dari keyakinan, bahwa kita harus memberikan kontribusi nyata bagi daerah sendiri, di mana harapannya juga untuk mendorong potensi alam pertanian yang ada di Kabupaten Tabanan, sehingga bisa menjadi peluang usaha yang baik untuk meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. 

“Merawat pertiwi ini seperti tumbuh-tumbuhan, hewan dan juga manusia, semua yang ada di alam semesta ini kita rawat, itu yang disebut dengan merawat pertiwi. Mudah-mudahan di bulan Bung Karno ini Tabanan bisa terus kita rawat bersama,” imbuhnya. 

Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Tabanan, I Made Subagia menambahkan, dalam kegiatan kali ini juga dirangkaikan peresmian Tisira (Tim Siaga Rabies) oleh Bupati Tabanan, penyerahan bantuan dan penghargaan, termasuk penyerahan hibah pertanian dan penyerahan piagam penghargaan berprestasi di bidang pertanian. “Kegiatan ini dilaksanakan berdasarkan kolaborasi dari tokoh-tokoh masyarakat, ASN, gerakan pramuka, anak-anak dan forum peduli lingkungan, dengan sumber dana donasi, gotong royong dan didukung APBD Provinsi dan dari Dinas lingkungan hidup Provinsi Bali,” terangnya. (MBP/r)

 

redaksi2

Related post