Manulife Jamin Beri Perlindungan Menyeluruh ke Nasabah, Ditengah Ancaman Virus Korona

 Manulife Jamin Beri Perlindungan Menyeluruh ke Nasabah, Ditengah Ancaman Virus Korona

JAKARTA – baliprawara.com

Ancaman penyebaran virus korona yang merebak di Wuhan, Tiongkok, hingga menyebar ke sejumlah negara, membuat kekawatiran sejumlah orang.  Untuk itu, perusahaan asuransi jiwa PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia (Manulife Indonesia) komit memberi jaminan perlindungan menyeluruh ke seluruh nasabah.

Jaminan perlindungan itu diberikan kepada seluruh pemegang polis asuransi jiwa maupun kesehatan Manulife Indonesia. Perlindungan itu juga meliputi seluruh nasabah yang berada di Indonesia maupun di luar negeri. “Kami turut prihatin atas mewabahnya virus korona yang telah merenggut ratusan nyawa di Wuhan sejak akhir 2019 dan sudah merebak di beberapa negara,” kata Presiden Direktur dan Chief Executive Officer Manulife Indonesia Ryan Charland kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (15/2).

See also  Dengan Sejumlah Layanan Unggulan, KIH Denpasar Siap Dukung Suksesnya KTT G20

Dijelaskannya, saat ini Manulife memiliki lebih dari 2 juta nasabah di seluruh Indonesia. “Ini merupakan komitmen kami dalam upaya terus mengedepankan kepentingan nasabah,” ujar Ryan Charland.

Untuk itu, Manulife mengimbau para nasabah dan keluarga Indonesia untuk menjaga kesehatan di manapun dan kapanpun. Hal itu untuk mencegah terjangkitnya penyakit yang disebabkan virus korona. Boleh diakui, ancaman virus korona yang awalnya merebak di Kota Wuhan, Tiongkok, dan menyebar ke sejumlah negara masih sangat mengkhawatirkan.

Ketenangan Pikiran

Sementara itu, Direktur and chief Marketing Manulife Indonesia Novita Rumgangun menjelaskan, pihaknya ingin masyarakat Indonesia tidak panik. “Memang ini mengkhawatirkan, namun sebagai perusahaan asuransi, kami ingin memberikan peace of mind. Perasaan tenang dan damai ini yang ingin kami bangkitkan, melalui jaminan perlindungan menyeluruh ke nasabah Manulife Indonesia. Sekarang, tinggal bagaimana kita bisa menjaga kesehatan, bisa terus hidup sehat,” paparnya.

Menurut Novita, di sisi lain, pihaknya ingin mengedukasi masyarakat pentingnya asuransi. Apalagi, saat ini banyak masyarakat cemas, bahkan mudah curiga dengan kondisi sekelilingnya. “Kami juga mendapat banyak telepon soal apakah polis mereka mengcover untuk perlindungan terhadap virus korona, kami pastikan Manulife beri jaminan perlindungan,” ujarnya.

See also  Rektor Universitas Udayana Audiensi dengan Menteri Kesehatan RI

Kata Novita, Manulife memperhatikan betul kebutuhan nasabah. Nasabah tidak perlu khawatir akan dipersulit dalam mengajukan klaim. Pihaknya memberikan kelancaran dalam proses klaim kepada nasabah. Hingga November 2019 (un-audited), Manulife Indonesia telah membayarkan klaim sebesar Rp 5,3 triliun atau setara Rp 15 miliar per hari atau Rp 608 juta per jam. Sepanjang tahun 2018, Manulife membayar klaim ke nasabah sebesar Rp 5,5 triliun atau Rp 15 miliar setiap harinya, dan Rp 626 juta setiap jamnya.Saat ini, Manulife Indonesia memiliki sekitar 7.000 agen di seluruh Indonesia.

Tahun sebelumnya, yakni sepanjang 2017, Manulife Indonesia membayar klaim ke nasabah sebesar Rp 6,6 triliun atau sekitar Rp 18 miliar per hari atau berkisar Rp 753 juta per jam. Tahun 2016, jumlah klaim yang dibayar Manulife Indonesia sebesar Rp 6,8 triliun, sedangkan pada tahun 2015 mencapai Rp 5,6 triliun.

Terkait virus Korona, berdasarkan data terkini worldometers.info hingga Sabtu (15/2) pukul 12.05 GMT atau pukul 19.12 WIB, dari total 67.185 orang yang terserang virus Korona, sebanyak 1.527 orang tewas. Dari jumlah itu, sebanyak 1.523 tewas di Tiongkok, sisanya empat korban tewas terjadi di luar Tiongkok yakni masing-masing satu penderita di Prancis, Jepang, Hong Kong, dan Filipina.

Virus Korona sudah menyebar di 29 negara. Hingga saat ini, belum ada kasus virus Korona ditemukan di Indonesia. Namun, pemerintah terus berupaya melakukan pencegahan, salah satunya menghentikan sementara seluruh penerbangan dari dan ke Tiongkok mulai 5 Februari lalu. Sejumlah bandara internasional yang menjadi gerbang masuk penumpang dari luar negeri ke Indonesia diperketat.  Terutama beberapa bandara yang memiliki penerbangan langsung dan singgah dari negara-negara di kawasan Asia seperti Jakarta, Denpasar, Surabaya, Medan, Tanjung Pinang, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Solo. Termasuk juga bandara-bandara yang menerima penerbangan charter dari sejumlah negara.

Pemerintah juga secara intensif melakukan observasi kepada 243 Warga Negara Indonesia yang pulang dari Wuhan dan dikarantina selama dua pekan di Natuna. Sebanyak 243 WNI itu kini sudah pulang ke rumahnya masing-masing, setelah dinyatakan bebas dari virus Korona dan kondisinya sehat.

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto saat melepas pulang WNI di Natuna, Kepulauan Riau pada Sabtu siang meminta mereka menjaga kesehatan dan terus fit.
Tak hanya mengancam keselamatan jiwa manusia, wabah virus Korona juga berhasil menghantam perekonomian global. (praw)

See also  Pangdam IX/Udayana Mengikuti Vaksinasi Covid-19 di RSUD Wangaya

prawarautama

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *