Dihadiri Ribuan Pemedek, Puncak Karya Pengurip Gumi Dipuput 14 Sulinggih
TABANAN – baliprawara.com
Puncak karya agung Pengurip Gumi, Pura Luhur Batukau,Desa Wongaya Gede, Kecamatan Penebel, Tabanan, yang digelar, Kamis (20/2/2020) dipuput oleh sebanyak 14 orang Sulinggih. Pada puncak karya yang bertepatan dengan hari Umanis Galungan ini, ribuan pemedek terlihat memadati areal Pura Luhur Batukau sejak pagi hari.
Dengan banyaknya jumlah pemedek yang datang, sejumlah personil gabungan baik dari pecalang, kepolisian, dinas Perhubungan dan Satpol PP pun ikut melakukan pengawasan dan pengamanan. Hal ini dilakukan supaya pelaksanaan rangkaian Karya Agung Pengurip Gumi bisa berjalan lancar.
Menurut Ketua Panitia I Karya Agung Pengurip Gumi, I Wayan Arya, untuk pelaksanaan piodalan agung, digelar setelah eed upacara Pengurip Gumi selesai. Adapun rangkaian karya Pengurip Gumi yakni mapedudus agung, Pengurip Gumi, mepeselang, pengusaban agung dan pedanan. Upacara karya agung Pengurip Gumi ini kata Arya, menggunakan upakara jangkep dengan tingkatan utamaning utama. “Setelah rangkaian ini Ida Bhetara akan melinggih ring bale Sari, setelah itu kembali munggah ke yoga katurang pujawali agung,” bebernya.
Karya Agung Pengurip Gumi di Pura Luhur Batukau digelar sesuai dengan fungsi Ida Bhatara Batukau sebagai penguasa kehidupan alam semesta, serta melihat kondisi dunia khususnya jagat nusantara yang sedang tidak seimbang. Karya ini adalah upacara yang sangat disakralkan, yang merupakan pewisik atau pewuwus Ida Bhatara, sehingga harus dilaksanakan sebaik mungkin.
Pewisik (Sabda) diterima pada saat Ida Bhatara yang berstana di Pura Luhur Batukau nepak pedasaran sesaat menjelang nyineb pujawali Ida Bhatara Batukau. Dari situlah diminta agar digelar Karya Agung Pengurip Gumi atau penyucian Jagad.
Untuk melengkapi rangkaian prosesi upacara Karya Agung Pengurip Gumi, juga dipentaskan sejumlah tari wali seperti tari Baris Gede, Rejang Dewa, Gambuh, Wayang Yadnya dan lainya. (praw)