Ditutup, Hanya Dua Aktivitas Ini yang Boleh Dilakukan di Pantai Kedonganan
MANGUPURA – baliprawara.com
Bendesa Adat Kedonganan Dr. Wayan Mertha, S.E., M.Si., mengatakan, mulai Rabu (15/4), kawasan Pantai Kedonganan ditutup untuk aktivitas rekreasi. Pantai hanya diperbolehkan untuk kegiatan upacara agama dan aktivitas nelayan.
Menurut Mertha, pihaknya menyiagakan sejumlah petugas keamanan desa untuk melakukan pengawasan di kawasan pantai. Dalam sepekan ke depan, kebijakan ini dalam masa sosialisasi dan imbauan. Namun mulai pekan kedua, apabila ada krama adat, krama tamiu dan tamiu yang melanggar, maka akan diberikan peringatan tertulis. “Apabila kemudian mereka ditemukan dan masih melanggar, maka akan diberikan sanksi berupa bersih-bersih dan nyapu di wewidangan Desa Adat Kedonganan,” katanya.
Lebih lanjut dikatakan, keputusan penutupan ini dilakukan mengingat kawasan Pantai Kedonganan beberapa hari terakhir masih diserbu wisatawan. Hal ini mengingat objek wisata di Badung sudah tutup sejak mewabahnya Covid-19. Namun, akibat sejumlah pantai di Badung ditutup untuk rekreasi, sejumlah wisatawan maupun warga malah “menyerbu” Pantai Kedonganan.
Terkait langkah memutus rantai penyebaran Covid-19, satgas gotong royong yang ada di Kedonganan terus melakukan kontrol ketat terutama terkait dengan krama yang memiliki kos-kosan, tidak diperbolehkan lagi menerima kos baru. Selain itu, setiap warga yang menerima tamu, harus juga dilakukan dengan sangat selektif. “Ini diawasi oleh tim satgas dari masing-masing kelian adat dan kepala lingkungan di masing masing wilayah banjar,” terangnya.
Yang terpenting, lanjut Mertha, adalah aktivitas ekonomi di pasar desa tidak ditutup. Sebab, kebutuhan masyarakat harus tetap terpenuhi. Selain itu, pasar ikan juga masih tetap buka, namun tetap dilakukan pengawasan oleh petugas. (praw1)
